(Kumpulan Prosa) Puan, aku pernah menyimpan sepotong kenangan di balik bingkai matamu yang teduh dan basah-yang lantas gugur satu-satu bersama waktu. Sampai akhirnya aku berhenti melangkah. Sampai akhirnya, aku hanya menitipkan sekumpulan kata di jendela kamarmu. Kata yang kunamakan Aksara Hujan. Menderu, parau kata-kata itu di sekujur tubuhku, setelah tahun demi tahun yang panjang; kukira kita telah lama hilang, Tuan, sebab di sepasang lengan seseorang aku menempuh perjalanan panjang. Namun di sana, cinta hanya mementaskan tawa yang fana. Meremukkan segala padaku yang tersisa, Tuan. Dan kini aku tidak tahu bagaimana cara menggunakan hati untuk memercayai kembali. - Ivanasha & Ariqy Raihan jangan lupa vote & comment 💙 *sumber gambar pada cover: pinterest
7 parts