Suatu hari, dia berbicara padaku lalu mengacak rambutku dengan ekspresi senang. Bahkan aku baru saja mengetahui namanya kemarin. Lalu entah mengapa dia tiba-tiba tahu kalau aku menyukainya. Dia menyuruhku berhenti menyukainya dengan secarik kertas di kolong mejaku. Dan dia mulai menampilkan ekspresi tidak suka kepadaku ketika kami bertemu. Dan itu sangat aneh. Mengapa dia begitu membenciku. Dan tetanggaku, Biru. Aku tak terlalu mengenalnya meskipun dia tetanggaku.Tapi tiba-tiba dia seperti ada di sekelilingku. Padahal dulu aku seperti tak menyadari keberadaannya.