Satu Titik Tiga Koma

Sungguh Aida tak menyangka kalau ia akan mendapatkan teman-teman menyenangkan di SMK.

Bagi Aida persahabatan lebih dari sebuah jalinan. Satu sama lain saling terikat, saling membutuhkan, dan saling ada ketika dibutuhkan.

Persahabatan itu seperti Nilam, yang selalu bersemangat meski hanya menjadi colour guard.

Seperti Hana yang ribut, cerewet, dan kadang agresif namun ngangenin.

Sama halnya pula seperti Arlan, yang selalu merangkul dalam segala keadaan, dan memahami tanpa menjelaskan.

Tulus seperti Indra, meski tak banyak bicara tapi selalu membuktikan.

Aida berharap hubungannya bersama keempat sahabatnya akan tetap seperti itu selamanya, namun persahabatan itu diuji ketika salah satunya memutuskan untuk berpaling. Dapatkah Aida mempertahankan sahabatnya?