Berawal dari hari yang sangat melelahkan, tampak langit yang kian memerah. Disudut kota, ada seorang pemuda, biasa dipanggil Nanda. Berpakaian sangat stylish dan selalu menggunakan headset hitam kesayangannya.
Setiap sore, ia selalu menyempatkan diri untuk melihat keindahan Kota. Menikmati setiap detik yang ia gunakan untuk beristirahat sejenak dari beban fikiran yang kerap mengganggu kebahagiaan miliknya. Seakan, dunia ini sangat jahat baginya. Tatkala malam tiba, ia selalu menyusuri setiap sudut kota. Mencari tempat yang jauh dari keramaian dan selalu ingin sendiri. Entahlah, menurut Nanda, sendiri itu sangat menyenangkan.
Jauh dari keramaian, membuat Nanda semakin leluasa menenangkan kepala yang selalu menggejolak setiap kali ia bangun dari tidur. Hingga menjelang tidur pun ia selalu merasa tertekan.
"Dari sebuah perjalanan hidup, beberapa orang mencari jati diri dan beberapa orang lainnya membentuk jati diri. Tatkala mendapatkan masalah, sebagian orang terlalu memperumit masalah. Yang tak seharusnya di permasalahkan, malah di ungkit-ungkit hingga keakar. Sekalinya masalah serius, malah di sepelekan dan di pendam dalam-dalam. Jadi, siapa yang harus disalahkan dalam hal ini? takdir? atau manusia?"
Takaran Usia : Umum & yang mau membaca.
Note:
"Baca bagian demi bagian. Jangan sampai melewatkan salah satu pada bagian cerita ini, ya. Selamat membaca :-)."
Tertanda,
Kholid Farhan
"Resusitasi adalah prosedur medis darurat yang dilakukan untuk menyelamatkan nyawa seseorang saat pernapasan atau jantungnya berhenti. Lakukan dengan segera dengan Posisi tangan harus pas hingga proses kompresi jantung bisa maksimal. Tapi tentunya akan ada efek samping, salah satunya patah tulang."
Satu bait penjelasan medis yang malah membuat mata dr. Adis berkaca-kaca ingin menangis. Padahal penjelasannya tidak ada hubungannya sama sekali dengan kisah hidupnya. Namun ketika ia renungkan semakin dalam, analogi itu sangatlah cocok.
Bahwa ia bertemu dengan seorang pria yang sedang sekarat dalam urusan percintaan. Seorang pria yang pernah patah hati hingga mati rasa. Jantung bagian percintaannya berhenti berdetak. Lalu dengan polosnya, Adis mencoba memberikan pertolongan dengan cara menyentuh jantung hatinya. Memberi tekanan-tekanan cinta, berharap jantung hati pria itu akan kembali berdetak normal hingga bisa kembali merasakan jatuh cinta.
Namun sayangnya Adis tidak memperhitungkan lebih jauh lagi bahwa berhasil atau tidak berhasilnya resusitasi yang ia berikan pada pria itu, tetap akan menimbulkan efek patah hati.