Berkenalan denganmu adalah sesuatu hal yang bisa dikatakan mustahil. Bahkan ketika aku harus menjadi milikmu, itu adalah kemustahilan yang menjadi kenyataan. Hal, yang tidak pernah aku impikan sebelumnya. Jika ini mimpi, kenapa kamu begitu nyata dihadapanku. Saat sebait irama dari mulutmu ku dengar, saat bola mata hitam yang aku tatap didepanku, saat bibir kue kukis tampak nyata dihadapanku, saat hentakkan telapak tanganmu begitu keras menepuk pundakku. Iyaaa kamu nyata, aku sadar dari lamunanku bahwa ini nyata dan bukan lagi mimpi bagiku. Tapi entah kenapa semua pelangi yang terukir nyata itu mulai sirna perlahan. Aku berharap pelangi yang sirna itu hanya sebatas hayalanku atau bahkan mimpi yang begitu aku sadar dari tidur dan lamunanku dia akan tetap nyata bagiku.
3 parts