"SENA!!!!!!!!!!!" Teriakan Eunkwang juga kecepatan lari Minhyuk tak mampu mengejar gadis berkerudung itu. Sangat jelas kedua bola mata mereka melihat tubuh Sena terpelanting dan berguling diatas bumper mobil hitam itu. Tepat saat tubuh kecilnya jatuh menghantam aspal, mobil itu pergi begitu saja dan mengabaikannya yang terkapar. "Sena!!!! Sena!!!" Gadis itu menggeliat diatas aspal hitam yang telah dipenuhi oleh darah segar. Kepalanya sangat pening, matanya melihat kearah langit malam yang tampak jelas. Nafasnya menderu dengan detak jantung yang melampaui batas. Bau amis darahnya menusuk hidung dengan tajam. 'Laa Ilaaa Ha Illallaah' Hanya itu kalimat yang berhasil digumamkan dengan lirih tanpa henti. Semakin lama pandangannya menjadi kabur dan buram. Dia tahu orang menghampiri. Dia tahu suara familiar yang menyerukan namanya tanpa henti. Ia tahu mereka panik bahkan dapat dirasakannya air mata yang mengenai wajah. Ingin rasanya ia tersenyum dan mengatakan semua baik-baik saja. Tapi, semua berubah saat matanya tak lagi terbuka dan tubuhnya melemas seketika. Mendapatinya yang sudah tidak sadar. Minhyuk semakin panik tak terkecuali Eunkwang. Ia tak mau kehilangan, secepat ini. Air mata keduanya menderas, mengabaikan sekeliling. Secepat apapun ambulans datang, bagi Minhyuk itu sangat lama. Sebuah pemikiran singkat muncul. Ia dengan tegas berdiri lalu mendorong tubuh Eunkwang menjauh. Dibopongnya tubuh kecil Sena yang lemas penuh cucuran darah. Ia segera mengambil ancang-ancang dan menggerakkan kakinya dengan cepat. Ia membawa lari gadis itu secepat mungkin meninggalkan lokasi juga kerumunan orang-orang. Tak ada yang dipikirkan lagi selain melihatnya tetap hidup dan baik-baik saja. "Kumohon, bertahanlah...." Happy reading guys!!!!! I hope you enjoyed 📖📖📖📖