Cinta Bernoda Darah adalah episode ke-3 dari serial Bu Kek Sian Su yang ditulis oleh A. S. Kho Ping Hoo. Cerita ini menyambung langsung kisah sebelumnya episode ke-2 Suling Emas. Cerita dalam episode ini nantinya akan dilanjutkan dalam episode berikutnya berjudul Mutiara Hitam. Dalam episode ini, keluarga Kam (keluarga Suling Emas) akan meneruskan kiprahnya sebagai protagonis utama, sedangkan marga Suma baru akan memulainya, meski kebanyakan sebagai antagonis. Episode ini akan meneruskan kembali petualangan Pendekar Suling Emas Kam Bu Song, sepak terjangnya dan kisah asmaranya. Episode ini diawali beberapa tahun setelah episode sebelumnya. Di puncak Thai-san, awal musim semi, banyak berdatangan manusia yang mengharapkan sedikit petunjuk dariBu Kek Siansu, termasuk di antaranya adalah tokoh-tokoh dari partai-partai ternama dunia persilatan. Namun ketenangan puncak menjadi ternoda saat tiba-tiba datang 3 orang dari Thian-te Liok-koai (Enam Setan Dunia), yaitu: Hek-giam-lo (Maut Hitam)Bayisan, It-gan Kai-ong (Raja Pengemis Mata Satu) Pouw Kee Lui, dan Siang-mou Sin-ni (Dewi Rambut Harum) Coa Kim Bwee. Mareka lantas membunuhi anggota dari partai-partai ternama itu hanya untuk kesenangan. Kim-siauw-eng (Pendekar Suling Emas) Kam Bu Song yang datang kemudian malah ditawur oleh ketiganya, meski secara diam-diam Bu Kek Siansumenolongnya dan membuat ketiga penjahat itu kabur. Bu Kek Siansu lantas menurunkan 2 ilmu baru kepada Kam Bu Song sesuai dengan wataknya sebagai orang lurus dan terpelajar. Setelah kepergian Kam Bu Song, ketiga penjahat itu muncul lagi dan meminta Bu Kek Siansu menurunkan ilmu yang sama dengan yang tadi diberikan pada Kam Bu Song. Namun karena dasar berbeda, mereka bukannya paham tapi malah menganggap Bu Kek Siansu mempermainkan mereka, marah karena itu, mereka menyerang Bu Kek Siansu dan merampas khim (kecapi) serta kitab Tiong Yong miliknya.....