KISAH SEPASANG RAJAWALI (seri ke 8 Bu Kek Siansu)
  • Reads 120,425
  • Votes 1,199
  • Parts 57
  • Reads 120,425
  • Votes 1,199
  • Parts 57
Complete, First published Aug 28, 2018
Seri ke 8 dari Bu Kek Siasu
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add KISAH SEPASANG RAJAWALI (seri ke 8 Bu Kek Siansu) to your library and receive updates
or
#63silat
Content Guidelines
You may also like
SULING EMAS (seri Ke 2 Bu Kek Siansu) by MahaSilat
35 parts Complete
Suling Emas adalah episode kedua dari serial Bu Kek Sian Su yang ditulis oleh Kho Ping Hoo. Cerita ini menyambung langsung kisah sebelumnya yang merupakan pembuka kisah ini. Cerita dalam episode ini nantinya akan dilanjutkan dalam episode berikutnya berjudul Cinta Bernoda Darah. Dalam episode ini, keluarga Kam (keluarga Suling Emas) akan memulai kiprahnya sebagai protagonis utama. Suling emas sendiri merupakan senjata sakti yang pertama kali dimunculkan dalam serial ini. Terbuat dari emas murni dan dibuat dengan menggunakan teknik khusus sehingga mampu menandingi senjata tajam sekalipun. Fungsinya semakin komplet setelah Bu Kek Sian Su menciptakan ilmu-ilmu yang khusus dipadukan dengan suling sehingga senjata ini bahkan lebih menakutkan daripada senjata yang mengandalkan ketajaman. Episode Suling Emas mengisahkan tentang murid dari Bu Kek Sian Su (manusia setengah dewa) yang dijuluki Kim-mo Eng (Setan Berhati Emas). Julukan ini memang sesuai dengan watak Kim Mo Eng yang memiliki nama asli Kwee Seng. Dia memiliki gerakan silat seperti setan dan memiliki hati seperti emas karena suka menolong yang lemah. Ilmu silat yang dia pelajari dan telah disempurnakan oleh Bu Kek Sian Su adalah ilmu silat dengan menggunakan senjata dari suling dan kipas. Kim-mo Eng jatuh cinta pada seorang gadis yang bernama Liu Lu Sian, tetapi cintanya ini bertepuk sebelah tangan sehingga membuat dirinya kecewa. Kim-mo Eng memiliki seorang murid yang bernama Kam Bu Song, yang merupakan anak dari Liu Lu Sian. Kam Bu Song inilah yang akhirnya memiliki julukan Suling Emas. Dia memiliki seluruh ilmu Kim-mo Eng, dan mendapatkan beberapa petunjuk ilmu silat dari Bu Kek Sian Su. Episode ini juga menceritakan sepak terjang Kim-mo Eng dan muridnya Suling Emas dalam memberantas kejahatan.
Terbang Harum Pedang Hujan (Piao Xiang Jian Yu) - Gu Long by JadeLiong
121 parts Complete
Di dalam cerita THPH, ada tiga orang jago pedang yang mewarisi ilmu dari Chang Man-tian - salah satu tokoh dalam Pedang Sakti Langit Hijau, karya pertama Gu Long. Tapi isi kedua cinkeng itu tidak berkaitan satu sama lain, kecuali soal warisan ilmu tadi. Ada juga tokoh 13 orang kongcu berjuluk Shi-san-tai-bao (cap sha thai po). Ending cerita THPH tuntas, tidak menggantung, tidak terlalu kedodoran juga. Sangat disarankan untuk dibaca. Di pagi hari di musim dingin, seorang pemuda berperawakan tinggi besar, tampan serta gagah membuka pintu penginapan satu-satunya yang ada di desa terpencil itu. Dia mengeluarkan seekor kuda ternama berwarna merah kecoklatan, yang dianggapnya sebagai barang yang lebih penting dibandingkan nyawanya. Sudut mulutnya tampak terangkat hingga membentuk senyum. Setelah dia naik ke atas kuda, segera kuda itu melaju. Di pelana kuda tergantung dua benda berat, benda itu terbungkus dengan rapi. Tapi pada saat kuda mulai berlari, kedua benda itu beradu sehingga menimbulkan suara, ternyata kedua benda itu terbuat dari besi, karena kuda berlari maka kedua benda itu pun bersenggolan dan mengeluarkan bunyi. Dia adalah Tie-ji-wenhou (Golok bergigi), Lu Nan-ren. Dalam waktu singkat dia telah menjadi sangat terkenal, semua itu bukan tanpa alasan. Pertama, karena dia mempunyai seekor kuda yang jarang ada di dunia ini, selain kudanya dia juga mempunyai keahlian yang tinggi. Alasan lain adalah karena ketampanannya, karena ketampanannya pula dia mendapatkan cinta si cantik dari dunia persilatan, Xiao-hun-fu-ren Xue Ruo-bi. Cerita ini konon ada adaptasi layar lebarnya, dengan judul mandarin yang sama, dengan English title "The Lost Swordship", tahun 1978, produksi Taiwan.
Pedang Sesat Pisau Kematian by JadeLiong
18 parts Complete
Tokoh utama adalah Fu Ke-wei berjuluk Xie Jian Xiu Luo (Pedang Sesat Pisau Melengkung), tenaga dalam dan ginkangnya sangat tinggi, ilmu pedang dan am-gie berupa pisau bulan sabit boleh dibilang tanpa tandingan, sudah mencapai tingkatan ilmu hawa mengendalikan pedang. Ia tidak ingin terkenal atau dikenal orang karena hanya akan mendatangkan ancaman bahaya, tergolong tanpa ampun terhadap musuhnya tapi selalu mengikuti aturan. Beberapa kali hampir mati tetapi akhirnya dapat bangkit kembali berkat pengalaman dan semangat hidupnya yang tinggi. Fu Ke-wei dijebak dan hampir mati, tetapi akhirnya lolos dari lubang jarum, bangkit lagi dan ganti memburu kelompok pembunuh itu sampai ke sarangnya di Jiu-jiang. Kasihan Perkumpulan Qing-lian, baru sekali gagal memenuhi order, sudah langsung jatuh pailit. Akhirnya Fu Ke-wei memburu si pemesan (Lu-zhao) untuk menghilangkan sumber ancaman bahaya. Dalam perburuannya mencari jejak Lu-zhao, Fu Ke-wei masih harus berhadapan dengan para pesilat tangguh Perumahan Han-bei pimpinan Toan Hun Jian (Pedang Pemutus Arwah) Li Yong-kang di Xiang-yang, hanya karena ingin menegakkan keadilan untuk para korban tak berdosa akibat kecerobohan anak Li Yong-kang. Di sini ia menggunakan nama Fu-xian, dan sempat 2 kali terserang hingga luka parah. Satu demi satu jagoan undangan Li Yong-kang disapunya dan dibuat mundur oleh perbawanya yang luar biasa, hingga akhirnya Li Yong-kang harus menghadapinya sendiri dengan hati putus asa.
Kasih di Antara Remaja by JadeLiong
43 parts Complete
Pemuda ini tadi terpukul oleh Hoa Hoa Cinjin yang menggunakan pukulan Tong-sim-ciang yang mengandung lweekang tinggi. Kalau kakek itu mengerahkan seluruh tenaganya, tentu jantungnya sudah tergetar dan rusak mendatangkan maut. Akan tetapi Hoa Hoa Cinjin sengaja menahan tenaganya, memberi kesempatan kepada pemuda itu untuk hidup sepuluh hari lagi. Hanya Hoa Hoa Cinjin yang akan dapat mengobati pemuda ini, itupun akan memakan waktu lama sekali. Pukulan Tong-sim-ciang ini mengandung tenaga "Yang" yaitu tenaga yang amat panas sehingga orang yang terkena pukulan ini akan merasa dirinya terbakar hidup-hidup dan jantung akan menjadi rusak karena darah berjalan terlalu cepat akibat hawa panas yang merasuk ke dalam jalan darah. Akan tetapi, mengapa pemuda ini malah merasa dingin dan menggigil? Tentu saja kalau Hoa Hoa Cinjin masih berada di situ dan melihat keadaan Han Sin, tosu itu akan menjadi terheran-heran dan tidak mengerti. Memang keadaan Han Sin tidak sama dengan orang-orang biasa. Dia telah minum darah ular Pek-hiat-sin-coa dan di dalam jalan darah di tubuhnya sudah mengalir sebagian dari pada darah ular itu. Maka begitu ia terkena pukulan yang tak disangka-sangkanya itu, racun pukulan yang bertemu dengan racun Pek-hiat-sin-coa, bertanding di dalam jalan darahnya dan racun Tong-sim-ciang itu segera berubah sifatnya, sebaliknya malah mendatangkan hawa dingin karena berubah menjadi hawa "Im" yang amat dingin. Akan tetapi hal ini tidak membahayakan Han Sin, malah melenyapkan bahaya yang mengancamnya, jantungnya tidak terganggu dan ia hanya menderita perasaan dingin yang luar biasa saja di dalam perut dan dadanya. Li Hoa yang tidak tahu akan keadaan sebenarnya dalam tubuh Han Sin, melihat pemuda itu menggigil dengan muka pucat, makin gelisah sampai-sampai ia tidak merasa betapa dua butir air mata membasahi di pipinya!
Pendekar Gila dari Shan Tung ( Shan Tung Koay Hiap) - Asmaraman S. Kho Ping Hoo by JadeLiong
18 parts Complete
Tiong San teringat akan keadaan orang-orang yang menganggap diri sendiri "waras" dan nampak olehnya betapa banyak sekali kepalsuan dan keburukan terdapat pada orang-orang yang tidak gila ini. Seperti dia sendiri, ia bersenang selagi hatinya murung, selagi banyak sekali hal mengganggu ketentraman jiwanya, tentang kegagalan mendapat pangkat, tentang keadaan ibunya yang telah menjadi janda, tentang orang-orang berpangkat yang melakukan korupsi besar-besaran, tentang kesengsaraan rakyat jelata .... ah, semua ini tentu tidak terpikir atau mengganggu pikiran orang gila itu. Siapakah yang lebih gila, dia sendiri atau orang gila itu? Memancing ikan dengan pecut, tanpa kaitan Bersikap seperti Kiang Cu Ce, sang budiman Orang menyebut gila, memang dunia penuh orang gila! Yang waras dianggap gila, yang gila merajalela! Aku juga gila! Dan alangkah baiknya gila bertemu gila Pada malam bulan purnama di pinggir telaga! Alangkah aneh dan ganjilnya bunyi syair itu, dan hanya seorang yang tidak waras otaknya saja dapat menulis syair seperti itu. Apakah maksud orang gila itu menulis bahwa akan baik sekali kalau gila bertemu gila pada malam bulan purnama di pinggir telaga? Dan bagaimana ia bisa menaruh kipas itu di dalam kamarnya tanpa diketahui orang lain? Benar-benar seorang gila yang amat aneh. Cerita ini merupakan hasil karya pengarang besar Asmaraman S. Kho Ping Hoo tahun 1961 dengan judul Pendekar Gila dari Shan-tung dan kemudian dicetak ulang dengan berbagai judul seperti Pendekar Gila dsb.
You may also like
Slide 1 of 20
MUTIARA HITAM (Seri Ke 4 Bu Kek Siansu) cover
Petualang Asmara cover
𝐑𝐔𝐌𝐈𝐍𝐀𝐓𝐄! squid game 2 x reader  cover
SULING EMAS (seri Ke 2 Bu Kek Siansu) cover
Terbang Harum Pedang Hujan (Piao Xiang Jian Yu) - Gu Long cover
Pedang Sesat Pisau Kematian cover
KISAH SI BANGAU PUTIH (seri ke 13 Bu Kek Siansu) cover
Legenda Golok Halilintar - Lan Li cover
Kasih di Antara Remaja cover
SULING NAGA (seri ke 12 Bu Kek Siansu) cover
Transmigrasi Dion or Daniel cover
Bentroknya Rimba Persilatan - Khu Lung cover
 Npc atau figuran gak ngapain kan? cover
surviving elysian, can we? cover
Maling Budiman Berpedang Perak (Gin Kiam Gi To) - ASKPH cover
CINTA DAN BENCI  cover
JODOH RAJAWALI (seri ke 9 Bu Kek Siansu) cover
Boboiboy X Reader (Possesive Husband)  | Ending cover
Pendekar Gila dari Shan Tung ( Shan Tung Koay Hiap) - Asmaraman S. Kho Ping Hoo cover
penyesalan (yizhan) cover

MUTIARA HITAM (Seri Ke 4 Bu Kek Siansu)

31 parts Complete

Mutiara Hitam adalah episode ke 4 dari serial Bu Kek Sian Su karya Asmaraman Sukowati Kho Ping Hoo. Cerita ini adalah lanjutan dari episode Cinta Bernoda Darah. Tokoh sentral dalam episode ini adalah Kwi Lan (Mutiara Hitam) yang merupakan putri dari Pendekar Suling Emas (Kam Bu Song) dan Ratu Khitan (Yalina).