Kini aku dan engkau saling berpaling tanpa beradu pandang,tidak ada asmara, hampa, rimpun, dan berantakan.
Kini,engkau hanyalah setangkai bunga lily yang ku tunggu layu.
Marlena. Perempuan pesisir yang merindukan aspal. Setiap hariku hanya berjumpa dengan ratusan pohon kelapa, beribu karang, dan hamparan pasir pantai yang tidak terhingga jumlahnya. Bersahabat dengan ombak yang selalu abu-abu menerpa bibir pantai. Marlena gadis pendiam dan tidak suka keramaian kota. Tetapi ketika sahabatnya menghilang, Marlena menepis egonya pergi ke kota seorang diri.
Apakah Marlena akan menemukan sahabatnya di kota besar?