Diamku adalah ramai lalu lintas dalam kepala Lewat aksara Ku urai keramaian dalam kepala Ku bebaskan rasa dalam frasa Tentang rasa Yang tak bisa ku bagi dengan manusia lainnya Selain Tuhan, Aksara adalah caraku mengurai sesak yang memenuhi dada Biarlah begitu adanya Rasaku kan mengalir bersama aksara Menuju muara Yang entah suka atau lara