Story cover for Macchiato Latte: Hifumi Izanami by moonllaby_
Macchiato Latte: Hifumi Izanami
  • WpView
    Reads 532
  • WpVote
    Votes 71
  • WpPart
    Parts 2
  • WpView
    Reads 532
  • WpVote
    Votes 71
  • WpPart
    Parts 2
Complete, First published Sep 06, 2018
Segelas impresi seorang Izanami Hifumi berbentuk kenyamanan dalam harmoni kehidupan , akankah engkau terbiasa dengan rasanya ?

Kota Shinjuku.

Kala itu, sekumpulan pria dewasa berkumpul menjadi satu grup yang di mana mereka harus melawan teman kenal mereka dulu itu. Salah satunya adalah, Izanami Hifumi. 
Menurut pandangan orang-orang, ia terlihat takut jika berada di dekat perempuan manapun. Namun ketika ia bertemu orang asing tersebut, Hifumi merasakan ada perasaan takut bercampur ingin tahu lebih tentang perempuan itu. Entah bagaimana ia bisa seperti itu , akankah Hifumi berhasil melawan perasaannya sendiri atau justru sebaliknya? Atau bahkan Hifumi akan menghilang begitu saja setelah sekian lama ia memendam rasanya?

"I'll make you dance, I'm the only one for you."
Creative Commons (CC) Attribution
Sign up to add Macchiato Latte: Hifumi Izanami to your library and receive updates
or
#28hifumi
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
DUNIA HAMPA cover
I Need Your Love cover
kaset pita cover
あいのはな (ai no hana)  (End) ✔️ cover
Hope Of True Love [Windbreaker] cover
Is This Right Dimension? ✿[❁Hypnosis Mic x Reader❁]✿ cover
"Transfer Student wa Kodoku ja Nai" cover
Cutton Candy cover
Missing U cover

DUNIA HAMPA

14 parts Ongoing

Hampa, kata itu menjadi hal yang ada di benaknya setiap kali ia pulang ke 'rumah' miliknya. Tak ada niatan baginya, untuk sekedar membuat rumahnya lebih berwarna lagi. Dunianya terasa hampa, setiap kali ia ingin mengeluh. Ia kebingungan, mencari tempat untuk bersandar, dan bercerita tentang hari-harinya yang sulit. 'Rumah' miliknya memang selalu berbeda, di sana sunyi. Di sana tidak terasa seperti ada kehidupan sedikit pun, hampa. Bahkan 'rumah' yang dikatakan orang-orang sebagai tempat pulang itu, tak sama baginya. 'Rumah' yang dianggap sebagai dunia kasih sayang bagi orang-orang, juga tak sama baginya. Semuanya bohong, semua tentang dirinya. Yang katanya menjadi kebanggaan bagi semua orang, tanpa ada kekurangan. Berjuta-juta lara tak pernah absen dari dirinya, seakan-akan seperti tidak ada detik tanpa kebohongan baginya. Sampai kapan, ia harus merasakan semua kesunyian ini? Kapan, kehampaan ini akan usai? Di mana, ia bisa mengekspresikan dirinya, selayaknya remaja pada umumnya?