Story cover for Penghuni Malam by raaeni_
Penghuni Malam
  • WpView
    Reads 1,021
  • WpVote
    Votes 319
  • WpPart
    Parts 54
  • WpView
    Reads 1,021
  • WpVote
    Votes 319
  • WpPart
    Parts 54
Complete, First published Sep 07, 2018
Riuhnya rasa pemeran.

"Jadi gini, kalau gue mati besok dan gue punya dosa gue gak bisa tenang disana. Jadi lo harus terima maaf gue seikhlas-ikhlasnya. Terima gak?!"

Bulan menatap lelaki yang menahan lengannya seraya berkata. "Mau gue terima gimana kalau lo ngomongnya bentak-bentak kayak ngajak tawuran."

"Oke, gini ya Bulan sayang. Bintang minta maaf sama kejadian tadi. Diterima maafnya gak?"

"Oke gue terima, Bintang sayang."
All Rights Reserved
Sign up to add Penghuni Malam to your library and receive updates
or
#270bukan
Content Guidelines
You may also like
Eliinaa by vfryfrljnvsnmtm
5 parts Complete
Apa yang terlintas di benak kalian ketika mendengar kata 'Rumah' ? Tempat nyaman dipenuhi kehangatan? Tempat berlindung dari terpaan badai kehidupan? Pasti itu kan yang terlintas di benak kalian? Sayangnya, 'Rumah' yang ada di kehidupanku jauh berbeda dari semua itu. Kehangatan berubah menjadi kepedihan. Tempat yang seharusnya jadi tempat berlindung justru jadi tempat yang paling membuatku tertekan. Aku tidak iri, sungguh. Aku hanya ingin merasakan bagaimana rasanya ketika dipeluk oleh ayah dan ibu dengan penuh kasih sayang. Sarapan bersama ayah, ibu, kakak dan aku di pagi hari sambil tertawa ria karena masakan ibu yang gosong mungkin? atau jatuh dari motor saat sedang belajar mengendarainya lalu ayah akan datang dan membantuku berdiri, menenangkanku sambil berkata "Gapapa, ini biasa terjadi kok kalo lagi belajar, pernah dengar pepatah 'kamu nggak bakal bisa berdiri kalau nggak pernah jatuh' kan? Nah, kasus kamu sekarang sama kayak pepatah yang ayah bilang tadi." ? atau saat adzan tiba, ayah akan mengajak ibu, kakak dan aku untuk sholat berjamaah dengan ayah sebagai imamnya ? atau mungkin menjahili kakak yang sedang sibuk belajar lalu aku akan dihadiahi kejar-kejar an dan berakhir dengan aku yang terjatuh lalu menangis, kemudian ibu akan datang mengobati lukaku akibat aksi kejar kejar an tadi sambil mengoceh? Benar-benar keluarga impian bukan? Ya, benar, karena itu 'keluarga impian' maka itu hanya akan jadi 'mimpi' saja. Itu tidak terjadi di kehidupan nyata. Ya, mungkin ada, tapi bukan kehidupanku. Sekarang, rumah sudah tidak lagi menjadi tempat ternyaman dan penuh kehangatan seperti yang kurasakan dulu. Kini rumah hanya menjadi tempat berteduh dari panas dan hujan. Aku telah kehilangan, dan rasa kehilangan ini telah membuatku takut untuk memiliki.
You may also like
Slide 1 of 10
Saat Semua Orang Berpaling cover
Bulan Matahari cover
Eliinaa cover
I Will Change My Fate | By: soraya || Rora & Jungwon cover
SELENOPHILIE [END] cover
Hujan dan Pembencinya cover
Memorable cover
My Beloved Enemy cover
Rasa Tanpa Kata cover
SEMICOLON (COMPLETED) cover

Saat Semua Orang Berpaling

16 parts Ongoing

"Kenapa aku harus lahir kalau hanya untuk menderita?" Aku ingin pulang. Bukan ke rumah-karena rumah bukan tempatku merasa aman. Aku hanya ingin pulang ke tempat di mana aku bisa menghilang. Karena hidup seperti ini... rasanya lebih menyakitkan daripada mati. . . . . ayo ikuti kisahnya💕