Story cover for Aira Maulida by SafiraMaulida25
Aira Maulida
  • WpView
    Reads 833
  • WpVote
    Votes 311
  • WpPart
    Parts 11
  • WpView
    Reads 833
  • WpVote
    Votes 311
  • WpPart
    Parts 11
Ongoing, First published Sep 07, 2018
"Hati ku ko merasa berdebar-debar ya? Masa iya aku suka kepadanya seperti cinta pandangan pertama..Heheee...Masa iya,saya suka sama dia itu mustahil.Ga mungkin saya suka dia,dia nya jg blm tentu nerima ku dengan baik"bicara ku dalam hati.


 "Heeeyyy..Kok bengong Mba?Namanya siapa?"Tanya dia dengan senyum yg amat manis.

"Hmmm...Na..ma... ku... a...ira... ma...ulida mas" jawab ku dengan gugup "Kenapa aku jawab dengan gugup ya?memalukan..!!",Lagi-lagi hati ku curhat..


"Jangan panggil aku mba,panggil aku Aira saja ya",pinta ku dengan penuh harap.
"Kenapa,pergi? Sedangkan aku belum mengetahui nama mu mas!"
All Rights Reserved
Sign up to add Aira Maulida to your library and receive updates
or
#730taaruf
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
PROSA "Proyeksi Rasa" [END] cover
Arsyilazka cover
Stay With Me cover
Elvina [COMPLETED] cover
BEFUDDLES (SELESAI) cover
Naufal cover
ALSYA cover
Sahabat atau Pacar [TAMAT] cover
"AYLA" ✅  cover
Diary Ayra: Cerita Cinta SMA cover

PROSA "Proyeksi Rasa" [END]

32 parts Complete

Bagi Alfira, persahabatan adalah ikatan tanpa komitmen. Sedangkan sahabat adalah makhluk Tuhan yang siap mendengarkan keluh kesahmu dan memberi solusi dari masalah kehidupanmu. Tapi keadaan memang tidak pernah bisa diprediksi, apa yang dimiliki juga bisa kapan saja pergi. Ketika sahabatnya pergi, Alfira benar-benar kehilangan arah tanpa arti, butuh adaptasi lagi untuk sembuh dari elegi. "Cuma lo Ra! yang menganggap persahabatan ini bukan apa-apa. Ya cuma lo!" ucap Reza kecewa. Namun, ketika semuanya kembali mampukah Alfira berdamai dengan hati? Butuh waktu yang lama untuk sembuh, butuh keadaan yang seirama untuk menempuh. Tapi, bagaimana jadinya jika aku sudah berhasil berlabuh, dengan mudahnya kau kembali dan karamkan lagi kapalku? "Kalo nggak mau jadi pacar gue oke gue terima lo tolak, tapi kalo gue lamar gimana?" ucap laki-laki yang ada dihadapannya. Lalu apa-apaan kali ini? Dengan berani dan percaya diri tingkat tinggi, dia menawarkan diri menjadi awak kapalku? Yang aku yakin, dia pasti mampu membantuku. Namun, bisakah aku melupakan masa lalu? Dan kembali menempuh perjalanan baru?