Untuk Hati Yang Telah Mati
7 parts Ongoing Setiap jiwa itu pasti pernah merasakan kegembiraan dan ketenangan, terutama ketika berada di sekitar orang yang membuatkan kita merasa nyaman. Jiwa itu dipagari oleh raga yang kuat, seperti sebuah rumah yang dibina untuk berlindung, berteduh mahupun bersandar, meski hanya sejenak.
Namun, bagaimana dengan jiwa yang sebaliknya?
Yang hidup hanya menunggu runtuh, yang menanti saat untuk luluh. Ceratan ini dituju khas untuk jiwa yang sedang berduka, untuk jiwa yang sedang berputus asa, untuk jiwa yang tidak dihargai, untuk jiwa yang rindu tanpa sebarang temu, untuk jiwa yang berkibar sebelah cerita, untuk jiwa yang malang diuji songsang dan untuk jiwa yang merajuk dengan Tuhan.
Buku puisi ini adalah nukilan seorang pendosa, dari jiwa kepada raga. Setiap barisnya adalah cerminan dari perjalanan hati yang pernah merasa dan bertanya, hingga akhirnya mengerti bahwa dalam setiap luka, ada kekuatan yang tersembunyi. Terima kasih, kerana memilih untuk masih hidup.