MEREKA SUDAH PERNAH bertemu, bertatap mata, hampir bicara. Ya, mereka belum pernah berbicara pada satu sama lain. Tiap kali bertemu, hanya bisa memandang, sebelum dipandang balik. Hanya satu saja penyesalan Arlena yang 3 tahun yang lalu masih berumur 13. Yaitu hari kelulusannya yang tidak bisa ia hadiri, dan hari kepergiannya. Hanya mengetahui kabarnya dari sosial media yang jarang ia pakai, itu cukup untuk membuatnya senang.
* * * * * * * * * * * *
3 tahun telah berlalu. Semua sudah berubah. Dirinya telah berubah. Penampilannya juga berubah. Warna rambut yang disemir menjadi warna coklat gelap di-ombre pirang. Orang yang dulu dikiranya sebagai sahabat ternyata adalah seorang yang sifatnya palsu. Pindah kota, pindah sekolah. Tapi ada satu yang tak dapat ia ubah. Sesakit apapun itu yang harus ia tahan. Ia tidak bisa menolak pernyataan bahwa masih ada perasaan sayang di dalam hatinya bagi laki-laki itu.
Elliot Jensen and Elliot Fintry have a lot in common. They share the same name, the same house, the same school, oh and they hate each other but, as they will quickly learn, there is a fine line between love and hate.