Susah payah aku menahan tangisan ini untuk tidak pecah di depan orang. Tapi aku tak tahan lagi dengan semua ledekan yang tidak henti-hentinya. Teman yang sudah aku anggap seperti sahabatku sendiri, diam tidak membelaku. Aku benci! Lagi-lagi teman berubah menjadi penghianat. Andai lagi aku ini psikopat, mungkin sudah aku bunuh orang-orang itu. Hatiku dan jiwaku seperti jauh dari peradaban. Entah? Aku menganggap semua orang kecuali orang tuaku sebagai penghianat! Teman-temanku seperti musuh dalam selimut dengan perangai mereka yang seakan-akan protagonis. Sedang posisiku? Seperti psikopat yang ingin membunuh semua penghianat dan musuh dalam selimut itu! Sayang, aku bukanlah benar-benar psikopat. Tapi tunggu saja nanti, mungkin jiwa itu akan muncul dengan cara yang lain.