Meitantei Conan : Tombak Pengadilan [BERHENTI]
  • Reads 2,587
  • Votes 147
  • Parts 9
  • Reads 2,587
  • Votes 147
  • Parts 9
Complete, First published Sep 08, 2018
Fanfic Detective Conan/Case Closed + Magic Kaito

BACALAH METANTEI CONAN : ASSASSINATE SEBELUM INI UNTUK DAPAT MENANGKAP CERITA!

[Sequel dari Metantei Conan : Assassinate]

London berubah menjadi lautan api saat gabungan beberapa badan intelejensi negara bertarung melawan salah satu organisasi gelap bernama Shadow Walker.

Dengan dua buah organisasi gelap tersisa, Shinso dan Pedang Emas, agensi-agensi di dunia bergerak untuk menghancurkan dua penguasa dunia gelap ini.

Di antara semua kekacauan itu, seseorang bernama Deathbringer memberi Conan harapan bahwa Ran masih hidup setelah terbunuh di depan matanya sendiri. Haibara yang mulai memupuk harapan setelah kematian Ran, harus kembali menutup hatinya.

"Apa yang akan kamu lakukan, saat dunia berubah menjadi lautan api?" - Deathbringer
-A detective conan fanfiction-

-DCMK belongs to Gosho Aoyama-
All Rights Reserved
Sign up to add Meitantei Conan : Tombak Pengadilan [BERHENTI] to your library and receive updates
or
#25coai
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Krisna dan kerajaan Sunda Galuh cover
Kesayangan Bunda cover
guruntara dan dendamnya  cover
antagonis wife [TERBIT] cover
My Broken Angel [On Going] cover
Perjuangan dan kasih sayang: Raden kian santang cover
Cerita Aku + Kau = Kita (Oneshot Fanfiction BBB)  cover
Persaingan Alam Gaib (Tamat) cover
100 Time per minutes  cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.