SMA Abata. Salah satu sekolah swasta terkemuka di Borneo. Sekolah bergengsi ini hanya menerima siswa dalam dua kategori; kaya atau cerdas.
Cerdas yang ku-maksud di sini bukan cerdas ecek-ecek. Dewan sekolah akan meneliti nilai raport sejak TK. Aku hampir saja dinyatakan 'gagal' sebab pernah memiliki nilai 7 di semester awal kelas dua SD. Untung saja, aku memiliki bibi yang menjadi salah satu dewan utama. Kendati begitu, masih ada persyaratan yang mesti kuterima. Jika sekali saja nilaiku ada yang 7, suka tidak suka, aku harus terima dikeluarkan dari sekolah. Jika tidak begitu, cara lain agar masuk di SMA ini melalui jalur kaya. Wajib membayar SPP lima kali lipat dari bayaran umum. Sekitar enam kali lebih banyak dari gaji ayah sebagai PNS. Glek!
Ambisi menjadi yang terbaik, luntur begitu saja saat aku mengenal Ari. Nama lengkapnya Arika Maharani. Sesuai nama, sikapnya seperti anak lelaki. Urakan. Aku menyebutnya wanita jadi-jadian. Berulangkali membuat onar, tapi dewan sekolah tak kunjung mengeluarkan. Kenapa? Jangan tanya aku! Emosiku mendadak liar ketika mendengar namanya.
"Malik? Oh, manusia receh yang bangga sekali karena menang olimpiade? Dia bukan pintar sih, hanya sedang beruntung saja. Andai aku berselera ikut serta, sudah pasti dia gagal sejak seleksi di sekolah,"
-Arika Maharani-
"Sombong! Jika author menjadikan dia kekasihku di cerita ini, aku tak segan akan memukulnya. Camkan itu!"
-Abidzar Malik-
*NB : Membaca bagian awal membuatku muak. Aku tidak suka, tapi bagian itu memang penting untuk dicantumkan.
⚠️ BIASAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA ⚠️
-
-
Belum sampai diambang pintu kantin Alexa kembali berhenti, lalu melepaskan pecahan beling yang menancap pada sepatunya tanpa rasa ngilu. Setelah itu ia melepaskan sepatunya, terlihatlah kaos kaki putihnya yang sudah berubah warna menjadi merah darah membuat orang-orang yang masih memperhatikan nya kembali meringis.
Baru satu langkah, sepatunya sudah berada di genggaman seseorang dan tubuhnya tiba-tiba melayang.
Alexa sedikit tersentak saat wajah seorang lelaki begitu dekat dengannya, bagaimana tidak? Jika sekarang posisinya sedang berada di gendongannya dengan ala bridal. Tangan Alexa otomatis melingkar di leher laki-laki itu, mencari pegangan karena takut terjatuh. Apalagi sekarang ia hanya digendong menggunakan satu tangan, bayangkan hanya tangan kanannya saja yang menopang kaki Alexa, sedangkan tangan kiri laki-laki itu menjinjing sepatunya.
-
-
#1 transmigrasi (051224)
#5 fiksi (110125)
#1 partnerincrime (221224)
#5 narkoba (241224)
#1 anakmotor (241224)
#1 motor (080125)
#1 gengmotor (030125)
#2 acak (140125)
#3 fiksiremaja (090125)
#8 sekolah (110125)
#1 cintasma (140125)
#1 fiction (170125)
#9 love (170125)
#2 cintasekolah (190125)
#3 geng (200125)