Ghost Loveliest | Jjk
  • Reads 13,954
  • Votes 1,616
  • Parts 27
  • Reads 13,954
  • Votes 1,616
  • Parts 27
Ongoing, First published Sep 10, 2018
Mature
"Lo ngarep gue cium, ya?" - Jeka.

•••

Seumur hidupnya, Tama paling benci sama hal-hal yang berbau mistis. Kalau diajakin nonton setan, dia langsung ngegas nolak. Dan kalo diajakin main ke rumah hantu gitu, Tama pasti kabur duluan entah kemana ninggalin temennya. 

Intinya, Tama benci mistis. 

Tapi, sejak dia dipindahin ke rumah temen ortunya, Tama tiba-tiba bisa liat hantu. Padahal Tama sama sekali gak ngebuka mata batinnya. Boro-boro ngebuka, denger temennya cerita aneh aja dia tutup telinga.

Dan anehnya lagi, hantunya dia itu ganteng :) seperti oppa-oppa Korea gitu. Aneh, kan?
All Rights Reserved
Sign up to add Ghost Loveliest | Jjk to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
antagonis wife [PO] cover
He Fell First and She Never Fell? cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Stars Behind the Darkness 2 cover
BABY CHANIE cover
Kesayangan Bunda cover
Choose Family  cover
The Best Of Miracle cover
After Graduation cover

Dosa Ku

1 part Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.