34 chapitres En cours d'écriture ⚠️Don't plagiarize
"Mereka bilang negara ini demokratis. Tapi kenapa suara kami menghilang?"
Raka bukan pejuang. Ia hanya seorang jurnalis kampus, penoreh kata di lembar-lembar berita mahasiswa. Namun, ketika jejak-jejak berita mereka perlahan lenyap, bayang-bayang teman-temannya menghilang ditelan malam, dan mentornya terbaring kaku dalam kecelakaan yang menyimpan tanya, Raka tersadar, ia telah menari terlalu dekat dengan api.
Bukan gemuruh revolusi yang mengguncang negeri ini, bukan pula bendera pemberontakan yang berkibar di jalanan. Ini adalah bisikan perang, perang sunyi antara cahaya kebenaran dan bayang-bayang propaganda, antara nyala keberanian dan dinginnya ketakutan.
Saat dokumen yang mampu mengguncang gedung hijau penuh kekuasaan akhirnya berada di genggaman, Raka dihadapkan pada persimpangan yang lebih kelam dari sekadar hitam dan putih. Apakah cahaya kebenaran akan menerangi jalan, atau justru menenggelamkan mereka dalam jurang keabadian?
Di tengah riuhnya kebohongan yang memekakkan, terkadang senyap suara yang berani bertahan adalah senjata paling mematikan.
THE SILENT COUP
©Mikesehyuna | 2023