"Cium saya!" potong Lingga. "APAA?!" "Kalau kamu nggak mau, baiklah biar saya yang cium kamu." "Jangan coba-coba!" ucap Elina namun wajah Lingga malah semakin dekat hingga wajah mereka hampir bersentuhan. Elina memejamkan mata, selama beberapa saat hanya ada keheningan antara mereka. Deru napas Lingga juga masih terasa di wajahnya. Hanya saja lelaki itu sepertinya tidak bergerak. Sontak Elina pun kembali membuka matanya. Elina terkejut karena Lingga masih di depan wajahnya. "Cie beneran pengen dicium," goda Lingga. Seketika wajah Elina makin merah merona.