Haruskah aku menjawab 'Yes I do' saat dia sosok yang ku benci melamarku?
Ini hanyalah kisah tentang partner pekerjaan antara senior dan bawahannya yang menjadi partner hidup. Terdengar bahagia dan menyenangkan bukan? Pernikahan ideal, saling melengkapi untuk membersamai. Begitu katanya. Mungkin sebelas dua belas dengan Couplepreneur.
Tapi, bukan itu masalahnya. Bagi Afrina Adawiyah, gadis yang selalu menolak setiap ada sosok lelaki yang mendekatinya, pernikahan ini justru pernikahan yang tak di dambakan seperti seindah kisah-kisah fiksi. Di matanya semua laki-laki sama, pandai merangkai kata, menarik perhatian perempuan yang di sukai-nya, dan yang paling ia benci adalah keseriusan yang selalu menjadi bahan candaan.
Jika perempuan lain selalu mendambakan sosok lelaki humoris, Afrina justru mem-blacklist tipe tersebut. Menurutnya tipe semacam itu terlalu klise.
"Af, jangan terlalu benci sama seseorang lho! Apalagi kalo dia suka sama kamu." Kata mbak Linda.
Aku mengatur nafasku. "Af gak benci kok mbak! Cuma kesel aja setiap liat mukanya, bawaannya emosi terus." Jawabku tenang.
"Biasanya kalo terlalu benci sama seseorang, ujung-ujungnya malah terlalu cinta. Hati-hati aja!" Pesan mbak Linda penuh penekanan.
Mataku membulat sempurna. "Ih amit-amit," sanggahku menggidik.
Afrina, gadis yang tak pernah menuliskan tipe laki-laki seperti kebanyakan gadis biasanya. Jika ia di tanya tentang tipe lelaki yang cocok mendampingi hidupnya, ia tak akan menjawab.
Namun ternyata, takdir berkata lain. Ia percaya bahwa jodoh ada di tangan Allah. Tertulis jauh sebelum manusia di lahirkan ke muka bumi, jodoh dan kematian sudah di tentukan. Tertulis jelas di Arasy nya Allah, lauhul mahfudz.
Akankah ia menerima? Jika jodohnya ternyata adalah sosok yang sangat ia benci? Dan memiliki tipe yang mati-matian di black list olehnya?
dinikahin sama bocah smp?
yang masih 15 tahun?
Tidak bisa dirasakan oleh seorang pemuda tampan yang kini umurnya sudah mencapai 19tahun untuk seorang wanita cantik nan solehah. Tidak terlalu solehah sih, tetapi ia mengerti akan ilmu agama.
Syahla putri amira yang kerap dipanggil ala, yang harus mati matian menerima perjodohan dari kedua orang tuanya
Ala si gadis penakut jika lampu dimatiin, dan gadis yang tak terlalu menyukai adanya ac
Dimas yang mood nya gampang berubah, membuat ala harus tetap bersabar atas perlakuan dimas terhadapnya dan dimas yang selalu mengubah kosa katanya saat memanggil istrinya. kadang lembut, kadang juga kasar
"heh bocil, coba aja orang tua gue sama lo gak bersahabat dari kecil..mungkin gua gak bakal dipaksa nikah kaya gini sama bocah smp model lo!"
"maaf kak, tadinya aku sempat menolak, tetapi melihat bunda dan tante resti yang sepertinya berharap jika aku menerima perjodohan ini, membuat aku tidak tega menolaknya"
...
"belajar ilmu agama ongkoh, tapi penakut"
...
"berhubung gue suami lo, jadi gue boleh dong icip icip tubuh lo cil"
Ala membelalakan kedua bola matanya sempurna dikala dimas berbicara seperti itu
"tapi aku masih smp kak, aku... takut kalo aku
hamil. a-aku belum...aku belum siap menanggung semuanya kak"
Detik kemudian, dimas tertawa melihat ekspresi perubahan datar istrinya
"bercanda cil, lagian siapa juga yang mau sama tubuh lo cil, kurus, tepos. Tulang semua" ujar dimas membuat ala tersenyum kecut
Mengandung unsur 17+
Langsung mampir yok!!!