Marsya adalah gadis cantik dengan tubuh imut serta hidung mancung. Mata bulat dengan alis tebal adalah salah satu ciri khas yang ia miliki. Hidup yang ia jalani selama ini sangat jauh dari kata bahagia.
Sejak remaja ia sudah jauh dari orang tuanya demi masa depannya, ia terpaksa menetap di kota lain agar dapat melanjutkan sekolahnya, om dan tantenya mau membiayai sekolahnya dengan syarat ia harus mau mengerjakan seluruh pekerjaan rumah, dari A sampai Z.
Semua baik - baik saja, sekolah lancar, pekerjaan rumah yang ia kerjakan baik sebelum pria tinggi dengan wajah dingin itu menghampiri hidupnya, Syafiq. sungguh kedatangan pria itu telah memporak - porandakkan hidupnya, bagaimana tidak pria itu dengan lancang memaksanya untuk menjadi asisten pribadi secara cuma - cuma hanya karena gadis itu tidak sengaja menumpahkan air jus alpukat di jaket pria tersebut.
Awal perbudakan berjalan lancar, hingga pria itu tanpa sengaja mencumbunya ketika pria itu tak sadarkan diri, hati yang selama ini kering kerontang, polos tak bercorak kini telah ternoda, bagaimana mungkin gadis itu bisa lupa dengan begitu mudahnya ciuman pertama yang ia peroleh justru dari pria yang ia tidak harapkan.
Lantas bagaimana dengan pria dingin tersebut? apakah ia akan selalu ingat ciuman itu? atau justru malah ia lupakan begitu saja?
Masalah - masalah dalam hidup Marsya pun semakin bertambah, dari om dan tantenya yang menuntut balas karena telah membiayai sekolahanya, belum lagi masalah tentang cita - citanya selama ini belum tercapai, serta kemunculan Delisha dalam hidup Syafiq membuat hati gadis mancung itu ketar - ketir.
Ditunggu ceritanya ya guys... sabar!!!
=AUTHORIZED TRANSLATION=
Ini adalah terjemahan Bahasa Indonesia yang sudah memiliki ijin resmi dari penulis 😊🫶🏻
⭐️⭐️⭐️
Saat Arthit mengungkapkan persaannya, Daotok tidak tahu harus berbuat apa meskipun dia juga menyukainya.
Tapi, yang terjadi adalah Daotok menolaknya.
"Kau tertarik padaku karena kau belum pernah bertemu dengan orang sepertiku."
Meskipun begitu, Arthit adalah seseorang yang keras kepala, dia terus mengungkapkan perasaanya meski terus di tolak.