Laten we spelen Terror tersebar diseluruh sekolah, semua pikir itu mungkin hanya halusinasi para siswa atau mungkin hantu. Bukan sekali dua kali, kemunculan seseorang yang meneror itu hampir setiap hari. Sampai tulisan itu muncul, "Laten we spelen" satu persatu korban muncul, mati mengenaskan dengan berbagai cara berbeda, meninggalkan jejak tak jelas. Arzan Kinza Ravindra, dihari pertama sekolah membuat heboh karena warna rambut putihnya yang mencolok, uniknya dia bukan albino tapi rambut putih itu alami. Menbaca berbagai petunjuk tak terduga, Arzan tanpa sadar masuk kedalam misteri itu. Bermodal rasa penasaran dan otaknya yang berpikir tanpa perintah, Arzan ternggelam dalam misteri tersebut.