"Tak ada untungnya kau peduli padaku. Bukankah kau selalu mencari keuntungan di setiap situasi, pshyco?" "Setidaknya seseorang yang kau sebut pshyco ini telah peduli padamu." balasnya yang kemudian turun dari wastafel. "Benar kan? Coba tanya pada dirimu, siapa yang peduli selain aku? Ibu mu 'kah? Atau ayahmu yang memukulmu?" "Apapun yang kau rencanakan. Aku tak akan termakan rencanamu itu." "Whatever lah. Kau pikir kau menguntungkan untuk ditipu? Percaya diri sekali." sarkasnya dan pergi. "Dasar perempuan sok pintar." ::::::::: •Fast respon & fast up ketika libur. •Deskripsi berubah-ubah.