Kepergianmu layaknya sebuah sampan yang berlalu hengkang kala sang senja terlelap kembali ke dalam pelukan peraduan. Dan, kehilanganmu adalah suatu ilusi yang kuharap dan kurapal dalam doa untuk hadir di dalam sebuah ambisi, namun kau menolak untuk berpartisipasi karena kau menganggap bahwa dirimu bukanlah sesuatu yang pantas untuk kugapai walau sebatas mimpi. Kepadamu, aku terlalu jatuh dan patah hati sendiri.