Katanya, dimasa putih abu itu kita akan bertemu dengan cinta kita. Harusnya begitu, bukan?
Tapi berbeda dengan romansa anak SMA pada umunya, Laura justru harus mengalami patah hati karena kakak kelas yang (mungkin) jadi cinta pertamanya telah menjalin hubungan dengan kekasihnya yang juga satu kelas dengannya. Miris! Pertama kali jatuh cinta, ia justru langsung merasakan pahitnya tanpa sempat merasakan manisnya cinta dimasa SMA.
Gagal merasakan cinta SMA bukan berarti ia tidak bisa mendapatkan pacar bukan? Setidaknya, ia sempat merasakan apa yang disebut "pacaran" bersama teman dekatnya, meski menjelang masuk Universitas hubungan mereka harus berakhir. Dan fakta mengenaskannya ialah, ia harus kembali bertemu dengan kakak kelas yang menjadi cinta pertamanya di masa SMA yang sialnya menjadi kakak tingkatnya di bangku kuliah.
"Setelah sekitar 3 tahun aku gak pernah melihat kakak lagi, kenapa kita harus bertemu? Apa kakak masih bersamanya?" Laura memandangi sosok cinta pertamanya yang tengah fokus memandangi laptopnya, mengerjakan tugas atau tengah berkomunikasi dengan kekasihnya.
"Tau begini, gak seharusnya aku berjuang untuk masuk Universitas ini." Setelah puas memperhatikan sosok cinta pertamanya, Laura perlahan berjalan mundur dan keluar dari perpustakaan membatalkan niat awalnya mengerjakan tugas di dalam perpustakaan.
***
"Maaf, karena aku sempat melupakannmu.. Harusnya, sejak awal kita bertemu, aku langsung mengingatmu dan bukannya mengabaikanmu. Kita mulai dari awal?"
" 'Lauhul mahfudz' antara qobiltu atau innalilahi, antara kita dan malaikat izrail, antara kapan dan kafan, dan antara Ar Rahman dan yasin"
Menceritakan tentang Afhia Latifah Az-Zahra yang harus masuk pesantren dan di jodohkan dengan anak pemilik pesantren yang bernama Muhammad Zayyan Al Malik. Seorang Fhia yang berjuang karna mengidap penyakit tanpa sepengetahuan keluarga dan temannya kecuali sang adik ipar, Fhia yang harus mengetahui bahwa suaminya mencintai wanita lain, seorang Fhia yang berjuang mendapatkan cinta sang suami.
Akankah Fhia bisa meluluhkan hati suaminya?
Dan akankah Fhia bisa sembuh dari penyakitnya?
"Mungkin ada kata sulit untukku mencintaimu. Jika aku tidak melibatkan Allah dalam perjalananku"
-Muhammad zayyan al-malik-
"Apa mungkin tidak akan ada kata pantas untukku bersanding denganmu"
-Afhia Latifah Az-Zahra-