THE EYE [BTS FF]
  • Reads 132,520
  • Votes 12,907
  • Parts 41
  • Reads 132,520
  • Votes 12,907
  • Parts 41
Ongoing, First published Sep 20, 2018
Story by dannica
Cover by @RiMa_LA

=========================

Ketika ambisi dan keserakahan berkemelut menjadi satu.

Yang mana mereka semua berebut untuk meraih gelar siapa yang menjadi...

Baik atau buruk

Benar atau salah

Tinggi atau rendah

Dimana dunia yang penuh keabu-abuan adalah medan perang untuk mempertahankan posisi dan ideologi masing-masing.

Jadi, siapa yang akan menang pada akhirnya?
Ketika tak ada seorang pun mengalah untuk menjadi kalah walaupun harus megorbankan darah, hati, perasaan, juga air mata...

_____________________

"The past was erased, the erasure was forgotten, and the lie become the truth," -The Eye.
All Rights Reserved
Sign up to add THE EYE [BTS FF] to your library and receive updates
or
#62politik
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
FORBIDDEN BONDS cover
Duke's Grip cover
Stars Behind the Darkness 2 cover
Mencintai Suami Bu Dosen (Taekook - GS) (On Going)  cover
SAHMURA [END]✔ cover
Arlio Pradipta Alexander [REVISI] cover
Marriage Contract(LingOrm) W/Eng Version!! cover
MENJADI BABY SITTER  cover
MATHERA cover
MPREG NCT cover

FORBIDDEN BONDS

43 parts Ongoing

Menikah dengan ayahnya sendiri? Jika ada keluarga yang paling gila, itu adalah keluarga Anathama, keluarga dengan peraturan dan tradisi tak masuk akal, harus menikah dengan yang sedarah, yang sayangnya dianggap normal bagi Anathama. Cinta bukan pilihan, tapi takdir yang harus diterima. Dalam tradisi kelam ini, seorang cucu harus memilih antara melawan takdir atau terjerat dalam permainan keluarga yang mematikan. Selayaknya permainan dadu, setiap putaran yang acak seakan memiliki pilihan yang sama, yang tanpa sadar merenggut kebebasan Samantha, yang dipaksa menikah dengan ayah kandungnya. Anathama tak pernah sudi jika darahnya ditoreh darah dari keluarga lain, sekalipun keluarga itu bangsawan kelas atas. Apakah Anathama bisa dihancurkan? Apakah tradisi gila yang turun temurun itu bisa dilengserkan?