Alana mencintai hidupnya yang memiliki segalanya, sahabat yang selalu ada di sampingnya, orang tua yang selalu menyayanginya, dan saudara kembar yang membuat alana, tidak pernah merasa sendiri. Tapi satu Persatu semua yang alana cintai, menghilang, bukan karena suatu pengkhianatan. Tapi karena kesalahan yang alana perbuat sendiri. Walau begitu Adeen, sebagai sahabat tidak pernah meninggalkan alana. Alana alexandraqueen yang ceria, polos, memiliki banyak teman, mencintai hidupnya, berubah 180 derajat. Perlahan lahan tapi pasti Adeen memberikannya kebahagiaan, yang mungkin sudah tidak lengkap lagi bagi alana, kesedihan alana memudar. Tapi alana tidak pernah sadar sumber kebahagiaannya, mengorbankan perasaan sahabatnya sendiri. Hingga suatu ketika alana, harus melihat sahabatnya sudah memiliki kebahagiaan, tanpa ada alana di dalamnya. Apakah alana harus merelakan sumber kebahagiaannya, bersama orang lain atau alana harus bersikap egois kembali untuk merebutnya?