"Gue putus," ujar Rani teman Clara sambil nangis bombay.
"Terus kenapa? Lo nangis karena masih sayang atau sedih?" tanya Clara gak peduli
"Gue takut jomblo."
"HAAAHHH?!"
Clara Floarea, cewek yang selalu ceria, tapi gak suka kebisingan. Tapi ketika diajak curhat, dia akan mendengarkannya baik-baik, walaupun kadang dia menertawakan temannya yang curhat kalau mereka gak mau jomblo. Bagi dia, single, woles aja.
***
"Fan, gue kece kagak?" Tanya Reido--teman Stefan.
"Mau kemana lo?" tanya Stefan.
"Cari pacar dong."
"Ya elah, gak betah amat single."
"Emangnya lo single?"
"Gue single kece. Santai aja kali men, single? Woles aja."
Stefan Lucian, cowok yang dikenal karena ke tampanannya, kepintarannya, dan jika dia menyindir orang itu secara halus dan sedikit bumbu candaannya. Walaupun dia terkenal, dan diincar oleh cewek-cewek disekolahnya dia tetap single. Yah prinsipnya : Single, Woles.
***
Clara yang suka banget jadi penyiar dan rupanya di sekolahnya ada klub siaran, tentu saja dia masuk ke klub tersebut, walaupun anggotanya cuman ada 4 orang ditambah dia menjadi 5.
Karena Clara sepupu Reido, dan Reido adalah teman Stefan, mereka saling kenal dan mengejek satu sama lain.
Tiba-tiba ada gossip buruk tentang Stefan, dan Stefan mencurigai Clara, dengan berbagai alasan dan menjual nama temannya--Reido, akhirnya dia masuk ke klub siaran. Alasan Stefan masuk klub yang sama dengan Clara, cuman buat mantau Clara, itu sih katanya. Tapi sebenarnya ada alasan lain sih.
Kaesar Morvayn Leonard, pemuda yang dikenal sebagai pemimpin geng Morvaylus, hidup dalam kekacauan dan pemberontakan. Namun, hidupnya berubah ketika ibunya mengungkap rahasia tentang ayah kandung yang selama ini tidak pernah ia kenal.
"Ibu akan menikah lagi. Keluarga calon suami Ibu... mereka tidak menerima masa lalu Ibu yang memiliki anak," ucap Marcia dengan suara serak.
"Kae, kamu harus menemui ayahmu. Kamu tidak bisa tinggal di sini lagi."
Terpaksa meninggalkan rumah, Kae memulai perjalanan untuk menghadapi masa lalu dan mencari jawaban, sambil melawan kemarahan dan rasa hampa yang membelenggunya.