Dasha-Evanescent (COMPLETED)
  • Reads 118,449
  • Votes 6,688
  • Parts 72
  • Reads 118,449
  • Votes 6,688
  • Parts 72
Complete, First published Sep 22, 2018
[Demi kenyamanan dalam membaca, silahkan terlebih dahulu follow akun retjeh ini karena mungkin akan ada chapter yang diprivate. Dan kalau membaca, jangan lupa vote and comment, jangan jadi silent readers]

Usahakan untuk memberikan vote dan komentar untuk mendukung cerita ini dan cerita selanjutnya yang lebih baik lagi. Terima kasih. 

---

⚠⚠⚠
15+

---

Meskipun awalnya menyebalkan, namun siapa sangka dia memiliki banyak kejutan-kejutan yang membuat gue lupa sama semua sikap awalnya.

Gue berterima kasih banget sama ayah dan bunda gue karena mereka gue jadi menemukan hal baru yang belum pernah gue temukan di sekolah lama. Apalagi saat bertemu seseorang disekolah baru, dia  yang membuat gue lupa sama mimpi gue menjadi istri bias.

Dia tampan, baik, dan cewek-cewek disekolah gue menyukai dia, tapi ketampanannya tidak berlaku bagi kpopers terutama fangirl di sekolah gue, karena dia adalah orang yang digaris merah. Awalnya gue juga gitu, males banget ketemu dia tapi akhirnya ya gitu deh.

Tertanda, Indira Aeleasha

----

12/01/20 #35 sadending

First writing, 2018, 22 September 

©Mikharnw, 2018
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Dasha-Evanescent (COMPLETED) to your library and receive updates
or
#161fangirl
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
MAHESA cover
Troublemaker cover
AZURA cover
ASTRA JINGGA | Antologi Puisi  cover
PENYAMARAN (TAMAT) cover
STORY KARA cover
Hypomone {ὑπομονή} || cover
DIANDRA ALLEIRA cover
AV cover
Senja  cover

MAHESA

51 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan