"Aku mau kita pacaran" Aku terdiam lagi. pacaran? aku memang sudah dekat dengan Hadi, aku sayang Hadi, tapi bukan seperti ini. Aku bahkan sudah menganggapnya sebagai saudaraku sendiri. Tapi aku tidak bisa menolaknya dengan cinta yang mungkin sangat banyak yang ia bawa untukku. Aku tidak akan bisa melihat wajah tampannya sedih. Aku mengangguk pelan. "Oke. Aku.. turutin mau kamu" Sesuatu yang hangat terasa mengalir di tubuhku. Mungkin wajahku memerah malu. Hadi tersenyum lebar. Senang. Kacamatanya terangkat mengikuti pipinya yang juga terangkat karena senyumnya. Tapi kenapa aku merasa ada yang salah. Tiba-tiba merasa gelisah. Aku tidak tahu ini jawaban yang tepat atau bukan, aku terlanjur mengatakannya. Apa yang terjadi selanjutnya? Langsung baca aja yuk! ;) Jangan lupa vote & comment ya ;) Ini cerita pertama aku.. Jadi kalo misalkanbanyak kesalahan maklumin yak :) Oke, happy reading guys!All Rights Reserved
1 part