"Yang pantas kecewa akan kehilangan cuma orang yang punya kenangan akannya. Bukan hanya angan angan. Kau yang kehilangan Ibumu sedari kau lahir lalu kenangan apa yang kau punya bersamanya? Kasar kiranya pernyataan dan pertanyaan ku ini Eila. Tapi ini kenyataannya. Buat apa mendendam terus melarut.?" Tegas Awal. "Kau tak mengalaminya maka kau tak tau apa apa." Jawab Eila geram Saat Rasa memiliki massa. Kadang sesuatu tidak sesuai asa. Ada yang bertahan lama ada pula yang sepintas merenggut sukma. Bagi Eila gadis lugu yang pintar semua telah berakhir diawal. Kematian sang Ibu saat kelahirannya dibumi sebagai contoh mutlak. Ayahnya bercerita kematian Ibunya disebabkan oleh bencana Alam. Dan Eila pun mendendam dengan sang alam. Ayahnya terlalu sibuk bekerja dan Eila pun dirawat oleh nenek yang membesarkan mendiang ibunya. Sewaktu masa remaja Eila dihadapkan dengan sebuah kenyataan yang ternyata berlainan dengan berbagai macam prinsipnya. Ditambah lagi ia ditemukan oleh remaja pecinta alam dimana kita akan lihat pertemuan yang tak biasa antara pembenci alam dan pecinta alam