Pelarian (COMPLETE)
  • Reads 305,178
  • Votes 18,393
  • Parts 38
  • Reads 305,178
  • Votes 18,393
  • Parts 38
Complete, First published Sep 24, 2018
"Maaf, ini hati. Bukan running track yang bisa kamu jadikan sebagai ajang berlari, apalagi pelarian!"

:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

Terkadang, takdir itu memang lucu. Saat Sandra mulai berhenti, Bara malah bilang kalau dia menyukai Sandra. 

Tapi, yang Sandra tahu, Bara itu baru saja ditolak oleh Zera, orang yang selama ini Sandra ketahui bernotabene gebetan Bara.

Jika Sandra hanya menganggap dia sebagai pelarian Bara, maka Bara menentangnya garis keras. Karena Bara punya alasan sendiri. Alasan yang belum sanggup dia ungkapkan ke Sandra.

👀👀👀👀👀👀👀👀👀

Enjoy for my story! Jangan lupa untuk meninggalkan jejak seperti vote dan comment. Maaf, cerita ini murni buatanku sendiri. Jika terdapat unsur kesamaan dengan cerita lain, maka itu hanyalah sebuah ketidaksengajaan.

WARNING!!!
TERDAPAT BANYAK SEKALI KEGAJEAN DALAM CERITA INI. HARAP MAKLUM DAN.... JANGAN LUPA VOTE

Highest rank:
#1 -pelarian
#4-pelarian
#4-pelampiasan
#1-pelampiasan
#5 - hss
#1 - bahagia
#2 - bahagia
#3 - kisahremaja
#10 - ceritaremaja
#1 - bara
All Rights Reserved
Sign up to add Pelarian (COMPLETE) to your library and receive updates
or
#12pelampiasan
Content Guidelines
You may also like
Lentera di Batas Senja (TELAH TERBIT di LOVRINZ) by SalRita4
69 parts Complete
" Waktumu 5 bulan, selama itu silahkan nikmati hidupmu sebelum kamu merangkak pergi dari hidupku" Ana terdiam, kembali menunduk. Ia sudah menyangka jika ini pasti terjadi. Lelaki itu tidak mungkin bisa menerimanya begitu saja. Tetapi mengapa sayatan didalam sana masih juga terasa ketika mendengar pengusiran secara tidak langsung itu. " Gunakan ATM itu untuk memenuhi apapun yang kamu inginkan. Kamu pasti perlu merayakan keberhasilanmu. Jangan khawatir, kartu itu tidak akan kehabisan isi hanya untuk memenuhi kebutuhanmu" kata Raga Ana menelan Saliva dengan kasar, tenggorokannya terasa dicekik oleh tangan tak kasat mata. " Kamu juga boleh tinggal disini sebelum waktumu habis dan aku akan mengusirmu" Ana menggenggam erat tali tas ditangan untuk menyalurkan kesakitanya. " Beberapa bulan lagi aku wisuda, setelah itu aku akan menikahi kekasihku... Raga menghentikan kalimatnya ketika Ana mengangkat wajah dan pandangan mereka kembali bertemu. Tentu saja gadis itu terkejut dengan kalimatnya, tetapi dia hanya bungkam tidak mencoba untuk menyela ucapannya. " Pastikan... saat itu tiba kamu sudah menghilang dari hidupku, tidak perlu lagi mengacaukan apapun yang akan kembali aku tata. Tempatmu bukan disini, kekasihku lah pemilik sesungguhnya, Kamu hanya dipinjamkan sebentar karena kekonyolan orang tuaku" Raga terdiam sebentar, menghela nafas berulang kali ketika entah karena apa sesak itu terus menerus menyerangnya. " Kebersamaan ini tidak lebih dari sebuah paksaan. Jadi, aku akan melepaskan ketika waktunya sudah tiba. Aku akan menceraikan mu.." " Aku harap... saat itu kamu tidak akan membuatku kesulitan lagi, dan ketika saat itu tiba, mari berpisah dengan benar, saling meninggalkan dan melupakan. Kamu bisa mencari kebahagiaanmu tanpa harus melibatkan aku didalamnya dan aku juga akan menjemput kebahagiaanku dengan kekasihku" tegas raga Dibalik tundukannya, Air mata itu akhirnya terjatuh juga, cukup menggambarkan seberapa kuat kesakitan yang ia terima.
You may also like
Slide 1 of 10
Lentera di Batas Senja (TELAH TERBIT di LOVRINZ) cover
You Are Mine [Terbit] cover
MOVE ON cover
Titik Luka [END] cover
KKN Love Story [TAMAT] cover
Transmigration Of Extras That I Hate cover
01;Love Scenario✔ cover
Love Someone Writer [Completed] cover
Sepaket Luka & Obatnya (Versi benar) cover
Balance [Selesai] cover

Lentera di Batas Senja (TELAH TERBIT di LOVRINZ)

69 parts Complete

" Waktumu 5 bulan, selama itu silahkan nikmati hidupmu sebelum kamu merangkak pergi dari hidupku" Ana terdiam, kembali menunduk. Ia sudah menyangka jika ini pasti terjadi. Lelaki itu tidak mungkin bisa menerimanya begitu saja. Tetapi mengapa sayatan didalam sana masih juga terasa ketika mendengar pengusiran secara tidak langsung itu. " Gunakan ATM itu untuk memenuhi apapun yang kamu inginkan. Kamu pasti perlu merayakan keberhasilanmu. Jangan khawatir, kartu itu tidak akan kehabisan isi hanya untuk memenuhi kebutuhanmu" kata Raga Ana menelan Saliva dengan kasar, tenggorokannya terasa dicekik oleh tangan tak kasat mata. " Kamu juga boleh tinggal disini sebelum waktumu habis dan aku akan mengusirmu" Ana menggenggam erat tali tas ditangan untuk menyalurkan kesakitanya. " Beberapa bulan lagi aku wisuda, setelah itu aku akan menikahi kekasihku... Raga menghentikan kalimatnya ketika Ana mengangkat wajah dan pandangan mereka kembali bertemu. Tentu saja gadis itu terkejut dengan kalimatnya, tetapi dia hanya bungkam tidak mencoba untuk menyela ucapannya. " Pastikan... saat itu tiba kamu sudah menghilang dari hidupku, tidak perlu lagi mengacaukan apapun yang akan kembali aku tata. Tempatmu bukan disini, kekasihku lah pemilik sesungguhnya, Kamu hanya dipinjamkan sebentar karena kekonyolan orang tuaku" Raga terdiam sebentar, menghela nafas berulang kali ketika entah karena apa sesak itu terus menerus menyerangnya. " Kebersamaan ini tidak lebih dari sebuah paksaan. Jadi, aku akan melepaskan ketika waktunya sudah tiba. Aku akan menceraikan mu.." " Aku harap... saat itu kamu tidak akan membuatku kesulitan lagi, dan ketika saat itu tiba, mari berpisah dengan benar, saling meninggalkan dan melupakan. Kamu bisa mencari kebahagiaanmu tanpa harus melibatkan aku didalamnya dan aku juga akan menjemput kebahagiaanku dengan kekasihku" tegas raga Dibalik tundukannya, Air mata itu akhirnya terjatuh juga, cukup menggambarkan seberapa kuat kesakitan yang ia terima.