Hari semakin singkat memandangmu, pagi cepat siang,siang cepat sore, dan sore cepat malam
sama halnya seperti aku merindukan setiap suasana wajahmu, yang terkadang aku tak tau bagaimana cara ymenyebutnya. Entah itu rindu atau kekagumanku saja. semakin waktu cepat berhenti aku pun harus dengan siap berhenti pula. maksudnya berhenti memandang wajahmu. walau terkadang hanya waktu kosonglah yg bisa membuatku sempat memandangmu. Aku selalu menunggu hari hari kosong itu, meski kadang sulit untuk di perkirakan. Hanya saja aku pun sempat menjadi bodoh, karena wajahmu yg ku pandang tak membalas dengan senyuman, dia malah terdiam seolah olah aku tak memandangnya. padahal pandangan itu selalu tertuju padanya.. akan tetapi aku tetap merasa senang di lain waktu kamulah yang memandangku, dengan mengarahkan senyuman yg aku sendiri tidak tau apa artinya~
Kaesar Morvayn Leonard, pemuda yang dikenal sebagai pemimpin geng Morvaylus, hidup dalam kekacauan dan pemberontakan. Namun, hidupnya berubah ketika ibunya mengungkap rahasia tentang ayah kandung yang selama ini tidak pernah ia kenal.
"Ibu akan menikah lagi. Keluarga calon suami Ibu... mereka tidak menerima masa lalu Ibu yang memiliki anak," ucap Marcia dengan suara serak.
"Kae, kamu harus menemui ayahmu. Kamu tidak bisa tinggal di sini lagi."
Terpaksa meninggalkan rumah, Kae memulai perjalanan untuk menghadapi masa lalu dan mencari jawaban, sambil melawan kemarahan dan rasa hampa yang membelenggunya.