"Mama..." Aku melihat Anna berjalan mendekat, aku menghapus air mata di pipiku dan tersenyum padanya. "Apa kamu terbangun di malam hari?" "Maafkan aku... maafkan aku mama..." katanya segera mendekati dan memelukku erat. "Maafkan mama juga sayang.. mama hanya tidak tahu bagaimana cara untuk memberitahukan semua ini sama kamu." kataku melepaskan pelukannya. Aku kembali menatapnya, menyelipkan rambutnya di sisi telinganya. Aku menghela nafasku dan menggengam tangannya. "Kamu memiliki seorang daddy.. dia, dia seorang lelaki yang baik.. dan ia juga tampan dan gagah... Tetapi mama berharap kamu bisa mengerti bahwa mama dana daddy tidak bisa bersama lagi, Satu hal yang terpenting, asalkan kamu ada bersama mama.. mama tidak butuh apapun juga... karena kamu adalah dunianya mama... segalanya untuk mama... nafas dan juga seluruh hidup mama.. Mama akan melakukan apapun juga dengan segenap kekuatan dan kemampuan mama untuk menjaga kamu... untuk selalu membuat kamu bahagia.. karena kamu adalah mataharinya mama di langit kehidupan mama yang gelap, mama tidak bisa hidup jika kamu tidak berada disisi mama dan mama janji akan selalu memelukmu dan selalu ada disisimu apapun yang terjadi.. Kamu sayang ga sama mama?" Aku menangis saat aku mengatakan hal ini pada Anna, setiap kata yang ku ucapkan merupakan kebenaran dan ungkapan dari hati kecilku untuk putriku. Aku melihatnya menangis dan ku usap air mata yang membasahi pipinya. "Jangan menangis mama." katanya sambil mengusap air mataku juga. "Aku sangat amat menyayangimu mama... I love you mama.." katanya menautkan dahinya dengan dahiku. "I love you Anna.. dan selamanya aku akan selalu menyayangimu." "Maafkan aku mama.. karena aku sudah membuatmu bersedih.. aku membuatmu menangis.." Aku tersenyum dan menggeleng. "Nathan... nama daddy kamu adalah Nathan.. Dia mirip sekali sama kamu... kamu memiliki matanya, bibirnya, sifat maupun kesukaannya.. " "Daddy Nathan?" tanyanya tersenyum senang dan aku mengangguk menjawabnya .