42 Partes Continúa Pernikahan antara seorang dokter psikolog berusia 22 tahun dengan bocah 13 tahun yang memiliki emosi tidak stabil tentu akan menjadi hubungan yang penuh tantangan dan kekacauan.
Duri yang masih SMP jelas tidak mengerti banyak tentang pernikahan, tapi dia menerima begitu saja karena sifatnya yang impulsif dan terkadang polos. Dia menganggap pernikahan ini seperti permainan baru dalam hidupnya-sesuatu yang bisa dijadikan hiburan. Hari ini dia bisa bersikap manja, besok bisa tantrum, lusa bisa hiperaktif dan bikin onar. Dia tidak punya konsep yang jelas tentang apa artinya menjadi seorang istri.
Sementara itu, Solar, sebagai seorang dokter psikolog, tahu betul bahwa ini adalah situasi yang tidak masuk akal. Namun, karena perjanjian orang tua, dia terpaksa menerimanya. Sikapnya yang cuek membuatnya tampak seperti tidak peduli, tetapi dalam hati dia stres luar biasa. Seumur hidupnya, dia berurusan dengan pasien yang memiliki gangguan emosional, tapi tidak pernah terpikirkan bahwa dia akan menikahi seseorang seperti itu.
Setiap hari di rumah mereka penuh dengan kejutan:
Pagi hari: Duri bisa manja, merengek meminta Solar menyuapinya makan.
Siang hari: Duri bisa tiba-tiba marah tanpa alasan jelas dan melempar barang.
Sore hari: Duri bisa bersikap anggun dan berbicara seperti seorang putri bangsawan.
Malam hari: Duri bisa hiperaktif, lompat-lompat di kasur dan tidak mau tidur.
Solar hanya bisa menghela napas panjang, mempertanyakan hidupnya.
"Kenapa aku harus mengalami ini?"
Tapi yang lebih mengerikan lagi, bagaimana jika suatu hari solar benar-benar jatuh cinta pada duri?