"Lo itu cewek nyebelin! Suka gangguin gue! Lo cewek tengil!"-Zean "Lo itu cowok jutek, omongannya pedes, kaya cabe level seratus. Tapi gue cinta."- Zea. Mungkin awalnya aneh. Tapi semakin lama semakin terbiasa. Nyaman, itulah yang terasa. Satu hari saja tidak melihatnya, mendengar celoteh konyolnya, seperti ada sesuatu yang hilang. Debaran aneh juga tak bisa ditahan ketika menatap matanya, bahkan terasa seperti ada kupu-kupu yang menggelitik. Satu kesimpulan tanpa definisi yang ku dapat. Aku mulai mencintainya.