"Aa, aku cuman mau bilang. makasih ya" ucap nya tiba-tiba. "Kenapa harus berterima kasih Au? Semua nya atas kehendak saya. Seharusnya saya yang berterima kasih sama kamu. Dan saya meminta maaf" jawab ku. Kulihat mata yang indah dulu mulai berkunang menahan air mata. Mata yang tertuju entah kemana sekarang, lurus tanpa mempunyai tujuan. Bibir diam, tak kembali bersuara. "Saya harap kamu mau menerimanya Au" Kepalanya berputar menghadap ku yang sedari tadi memandangnya. Dia selalu terlihat cantik. Gadis berkuncir dua itu mendekat. Dan bibir hangatnya berada dekat daun telinga yang dingin karna termakan suasana hening. Aku terpaku dengan tingkahnya. Cukup lama, baru ia kembali bersua. "Aku sangat mencintai mu" lirih nya.All Rights Reserved
1 part