Sudah Terlambat ☑️
  • Reads 28,465
  • Votes 837
  • Parts 67
  • Reads 28,465
  • Votes 837
  • Parts 67
Complete, First published Sep 29, 2018
"Siapa bilang penyesalan itu datang di awal? Siapa bilang menjaga cinta itu mudah? Kini cinta itu telah menghilang dan hanya tinggal sebuah penyesalan dan sebutir kenangan yang indah" -Salsabilla Humairoh

"Kesabaran memiliki batas, setiap pria memiliki hati hanya untuk 1 wanita yang dia cintai. Apabila sabar itu habis, semua menghilang dan jangan disesali. Air mata tidak sanggup untuk mengubah nya seperti semula"-Syafiq Purnama

-------------------

Kisah ini bermula saat awal Bella memasuki sekolah tingkat menengah atas (SMA). Yang dimana Bella tidak sudi untuk menginjak kan kaki disekolah itu, namun mau tidak mau ia harus jalani.

Seiring berjalannya waktu, Bella mulai nyaman disekolah nya dan ia melihat seorang pria aneh yang ingin mendakati nya dengan cara sedikit berbohong. Sifat pria itu membuat Bella menjadi curiga. 

Apa yang sebenarnya terjadi pada pria itu? Apakah dia ingin menjahati Bella? ataukah dia mencintai Bella?
Akankah hidup Bella menjadi bahagia?
Public Domain
Table of contents
Sign up to add Sudah Terlambat ☑️ to your library and receive updates
or
#752bella
Content Guidelines
You may also like
Thalassa [on going & revisi] by RHHSYA
11 parts Ongoing
"lukisan wajahnya terpatri dalam ingatanku, tiada goresan yang mampu menghapus keindahan yang pernah dibawa."~aca Bising ombak yang menghantam tepi pantai terasa seperti musik yang akrab bagi seseorang, membawa kembali sejuta kenangan yang pernah ia simpan rapat-rapat. Dengan langkah pelan, ia menelusuri jejak-jejak di pasir yang perlahan hilang ditelan lautan, sama seperti waktu yang telah lama berlalu. Laut ini, yang dulu memisahkan mereka, kini menjadi saksi bisu dari perjalanannya kembali ke tempat di mana segalanya bermula. Thalassa, Nama itu mengisi pikirannya sepanjang perjalanan panjangnya kembali ke kota kecil ini. Seorang gadis dengan senyum yang selalu berhasil menghangatkan hatinya, teman masa kecil yang dulu tak pernah ia bayangkan akan terpisah begitu lama. Sudah sebelas tahun berlalu, dan selama itu pula seseorang menyimpan satu pertanyaan besar dalam hatinya: apakah Thalassa masih mengingatnya? seseorang itu berhenti di tepi pantai, memandang cakrawala yang terbentang luas di depannya. Dalam diam, ia berbicara pada dirinya sendiri, seperti mencoba meyakinkan hati yang gelisah. "Thalassa," bisiknya pelan, seolah angin laut bisa membawa namanya menyeberangi jarak dan waktu. "Apakah kamu masih ingat aku?" Angin pantai menjawabnya dengan desiran lembut, tapi tak ada jawaban yang bisa meredakan keraguannya. seseorang itu menghela napas panjang, lalu duduk di atas pasir, membiarkan air laut yang dingin menyentuh kakinya. Ia memejamkan mata, membayangkan wajah Thalassa yang dulu selalu bersinar ceria. "Apakah kamu sudah menemukan seseorang yang baru?" pertanyaan itu meluncur dari bibirnya, tapi lebih terasa seperti beban di hatinya.
You may also like
Slide 1 of 10
Thalassa [on going & revisi] cover
    DUKA LEANDRA [ On Going ] cover
Rachel's Second Life [On Going] cover
Transmigrasi Queen Antagonis  cover
Traces Of Wounds And Love cover
PESAWAT KERTAS(Tahap Revisi) cover
ALFATUR ( SOON ) cover
1. Hug Me Star [END] cover
Kado Terindah  cover
Goodbay-u [JJK] cover

Thalassa [on going & revisi]

11 parts Ongoing

"lukisan wajahnya terpatri dalam ingatanku, tiada goresan yang mampu menghapus keindahan yang pernah dibawa."~aca Bising ombak yang menghantam tepi pantai terasa seperti musik yang akrab bagi seseorang, membawa kembali sejuta kenangan yang pernah ia simpan rapat-rapat. Dengan langkah pelan, ia menelusuri jejak-jejak di pasir yang perlahan hilang ditelan lautan, sama seperti waktu yang telah lama berlalu. Laut ini, yang dulu memisahkan mereka, kini menjadi saksi bisu dari perjalanannya kembali ke tempat di mana segalanya bermula. Thalassa, Nama itu mengisi pikirannya sepanjang perjalanan panjangnya kembali ke kota kecil ini. Seorang gadis dengan senyum yang selalu berhasil menghangatkan hatinya, teman masa kecil yang dulu tak pernah ia bayangkan akan terpisah begitu lama. Sudah sebelas tahun berlalu, dan selama itu pula seseorang menyimpan satu pertanyaan besar dalam hatinya: apakah Thalassa masih mengingatnya? seseorang itu berhenti di tepi pantai, memandang cakrawala yang terbentang luas di depannya. Dalam diam, ia berbicara pada dirinya sendiri, seperti mencoba meyakinkan hati yang gelisah. "Thalassa," bisiknya pelan, seolah angin laut bisa membawa namanya menyeberangi jarak dan waktu. "Apakah kamu masih ingat aku?" Angin pantai menjawabnya dengan desiran lembut, tapi tak ada jawaban yang bisa meredakan keraguannya. seseorang itu menghela napas panjang, lalu duduk di atas pasir, membiarkan air laut yang dingin menyentuh kakinya. Ia memejamkan mata, membayangkan wajah Thalassa yang dulu selalu bersinar ceria. "Apakah kamu sudah menemukan seseorang yang baru?" pertanyaan itu meluncur dari bibirnya, tapi lebih terasa seperti beban di hatinya.