Terimakasih, karena pernah hadir.
Kamu, sang pemilik relung hati ini.
Kamu, yang hanya bisa kutatap melalui jarak.
Raga ini seolah mati.
Karena separuhnya dibawa oleh pemilik sesungguhnya.
Tak tau kapan separuh itu akan kembali.
Kini ia hanya bisa diam.
Tak bisa berlaku apapun.
Yang ia tau, kini gadisnya telah pergi.
Yang dengan begitu jelasnya, meninggalkan ia dengan membawa separuh hatinya.
Tapi apa kau tau?
Aku tak pernah bisa menghapuskan segala memori indah dari dalam diriku.
Kamu terlalu lekat denganku.
Seperti telah ribuan tahun kita bersama, namun tidak.
Seperti telah ribuan tawa kita lakukan bersama, namun tidak.
Percayalah, ini tidak mudah.
Maka, jangan memaksaku untuk melakukannya.
Kamu, tenanglah.
Aku disini baik-baik saja.
Hanya tinggal menunggu waktu yang menjelaskan segalanya.
Terimakasih tuk segalanya yang telah kau persembahkan untukku.
Aku, lelaki yang selalu menuai luka di hatimu.
Kamu, yang nyatanya bisa menerima diriku apa adanya.
Terimakasih, untukmu, gadis terbaikku.
-Yogi Prasetya Pratama
Tentang seorang lelaki gila yang terobsesi dengan adik sepupunya sendiri.
17+
°°°
content warning: smoking, alcohol, abusive language, kissing, promiscuity, dark romance, criminal acts, etc.