"Zane, apakah kamu masih menyukaiku?" tanya teman masa kecilku, membuatku merasa bersalah...
"Maaf, maaf..." gumamku, dia tersenyum sedih.
"Jangan meminta maaf, memang semua itu salahku, seandainya dulu aku berani mengutarakan perasaanku kepadamu, mungkin semua ini takkan terjadi..." ucapnya, menyesal.
"Apakah kamu pernah menyukaiku?"
"Tidak sekedar suka Zanetti, cinta, aku cinta padamu... Dari dulu, ku coba mengungkapkannya tapi tak pernah bisa, aku memang pengecut. Ku kira kamu kan selamanya disisiku. Bodoh, bukan?"
"Jadi, dari dulu aku tak pernah bertepuk sebelah tangan? Aksa, kenapa kamu tidak membantah? setidaknya membatalkan pertunangan ini? Kenapa? Kenapa kamu tidak mengutarakan perasaanmu saat itu?"
"Aku pengecut Zane, aku tak berani membatalkan pertunanganmu, apalagi lelaki itu orang yang berkecukupan lebih... Aku pikir kamu bahagia dengannya..."
"I give my half heart to you but you never protect it... Aku kecewa Aksa Melviano. Ya, aku telah bahagia bersamanya... Kamu senang?"
Edgar merasa beruntung memiliki Flora sebagai kekasihnya. Tak peduli jika Flora adalah gadis nerd disekolahnya.
Hanya orang bodoh yang tak menyadari betapa sempurnanya seorang Flora Ayumi Maharani.