Neglectus
  • Reads 125,437
  • Votes 12,005
  • Parts 25
  • Reads 125,437
  • Votes 12,005
  • Parts 25
Complete, First published Oct 03, 2018
*Colaboration story by:
lyndia_sari dan UmiSlmh



****


Davka merasa hidupnya terombang-ambing, berjalan tanpa tahu arah tujuan, bahkan seperti sendiri dalam keramaian.

Orang bilang Davka aneh, Davka bodoh, Davka tak berguna, Davka gila, dan anggapan-anggapan buruk lain berentet tanpa celah.
Dicap seperti itu dia baik-baik saja. Tapi dalam sudut tak kasat mata, dia lebih dari terluka.

Melawan lara, ia mencoba berkawan dengan tawa dan ceria. 

Rhea, gadis perfeksionis tempat Davka mencari tawa dan ceria. Tapi tak semudah itu Davka mendapatkan yang ia cari karena faktanya gadis penyuka kesempurnaan itu enggan melirik Davka sama sekali.

Bagi Davka, Rhea itu istimewa. Tapi bagi Rhea, Davka bukanlah apa-apa.

Seiring berjalannya waktu, semesta seolah ingin mengikat mereka dalam bermacam pertemuan meski selalu berujung pada perselisihan. Mereka dekat, bukan layaknya teman, tapi bagai air dan api yang mustahil bisa bersatu.

Namun,

Apa yang bisa menghentikan jika takdir tengah bertugas? Saat Rhea ingin hilang dari hidup Davka, Davka justru semakin merengkuhnya hingga gadis itu tak dapat mengelak.

Mengorek lebih dalam kehidupan Davka, Rhea tertegun, tak percaya akan kerasnya hidup yang lelaki itu jalani.

Akankah Rhea membuka hatinya, memberi ruang kosong untuk Davka dan menjadi muara tawa juga cerianya?

Dan, bagaimana cara Davka merangkai kisah bersama Rhea di tengah dirinya yang juga harus berperang dengan waktu?
All Rights Reserved
Sign up to add Neglectus to your library and receive updates
or
#6kolaborasi
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Hujan Bulan Desember cover
Dandelion ✓ cover
Om Rony cover
Kilian [END] cover
Limit Beat  cover
Sedu Sedan Harapan cover
GLIMMER ✔ cover
Starla cover
Papi Gaul [PROSES TERBIT] cover
𝗣𝗮𝘁𝗮𝗵 [✓] cover

Hujan Bulan Desember

21 parts Complete

Desember di tahun-tahun sebelumnya, setiap hujan turun bersama angin, akan selalu ada dua gelas teh dan susu hangat di meja. Ada suara berisik di dapur dari Mama yang sibuk memasak untuk mereka. Ada samar-samar suara tawa dari ruang tengah saat Papa menonton acara komedi di televisi. Desember di tahun-tahun sebelumnya, hujan yang dingin itu bahkan masih terasa hangat. Namun, Desember tahun itu, di antara rintik hujan yang jatuh dengan gaduh, di sela-sela angin yang datang memecah kabut, tiba-tiba segalanya berubah. Tidak ada satu pun gelas di meja. Tidak ada masakan Mama yang disiapkan untuk makan malam. Tidak ada televisi yang menyala. Dan tidak ada suara tawa Papa. Desember tahun itu, hujan turun lebih kencang. Terlalu kencang, hingga seisi rumahnya berantakan. _______ Cover by Dta_Graphic