A + [AU]
  • Reads 1,805
  • Votes 244
  • Parts 16
  • Reads 1,805
  • Votes 244
  • Parts 16
Ongoing, First published Oct 05, 2018
Non baku! 
Warn for mess word! 
_____________________________________

Ini adalah cerita tentang kelas A atau 11 IPA1


Kelas yang isinya kata kelas lain anak panutan, katrok, terlalu jenius dan kutu buku. 


mereka emang bukan anak kupu kupu, karena fase berangkat-sekolah-pulang-berangkat. 


Kelas yang setiap free class pasti sibuk sama buku masing masing. 


Kelas yang anak anaknya gak bisa jauh dari buku


Kelas yang terlalu sering dianggap ansos. 



Welcome to my class !
Kelas yang orang luar bilang isinya para bintang sekolah!!



____________________________________

[06102018] #4 in class
[18102018] #5 in 98line
[18102018] #5 in 94line
[23122018] #3 in 92line
All Rights Reserved
Sign up to add A + [AU] to your library and receive updates
or
#56class
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Kesayangan Bunda cover
Kisah Tak Sempurna cover
The Qonsequences cover
The Best Of Miracle cover
After Graduation cover
He Fell First and She Never Fell? cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
antagonis wife [TERBIT] cover
Rafa  cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.