Story cover for Mengeja rasa. by puingkata
Mengeja rasa.
  • WpView
    Reads 233
  • WpVote
    Votes 23
  • WpPart
    Parts 3
  • WpView
    Reads 233
  • WpVote
    Votes 23
  • WpPart
    Parts 3
Ongoing, First published Oct 05, 2018
Kata Kahfi, mengutara yang baik adalah melalui doa-doa, juga sesekali selipkan namanya di dalam aksara, agar rindu-rindumu itu sampai ke tujuan, agar rindu-rindu itu tepat sasaran.

Lalu sisanya dia hanya akan memilih diam, diam-diam jatuh cinta, diam-diam ingin memiliki, juga diam-diam patah hati.

Namanya Kahfi Aksara Jingga lebih suka diam, kalau lapar jadi suka makan.
All Rights Reserved
Sign up to add Mengeja rasa. to your library and receive updates
or
#868aksara
Content Guidelines
You may also like
Dia Dialeka [COMPLETED] by Deanaklasik
37 parts Complete
Kadang mencintai dalam diam itu sangat menyenangkan, dimana hanya kamu dan hatimu yang merasakan detakan jantungnya, dan kadang semesta memberi kita ruang hanya untuk sesekali memandanginya. Akan tetapi bagaimana bila ternyata selama ini dia pun mencintaimun dalam diam, layaknya kamu yang mencintainya dalam diam. Dia adalah Dialeka yang sampai kapanku akan jadi cinta sejatiku. Nama Tokoh : -Januar Damara Argani -Rinanda Dialeka syahida -Arga Wira Prasyahdam -Agatha Maura syadila astumy - Nabila Hinda ( Nada ) -Jonathan Ethan Samuel - Gabriel Mosha Immanuel Cover by Nanda Puspita Sari... [COMPLETED] SINOFSIS ALASKA Suara bergema, mengusik tidur panjangnya. Pelupuk mata gadis itu perlahan mulai terbuka, bola matanya tetap indah walau memancarkan tanya. Rintihan hatinya mulai menyayat, semakin mempertanyakan akan tentang segalanya!!! Membawa setiap goresan waktu bak mimpi buruk! Menuai rindu yang berkecamuk. Lalu apa maksud dari semesta atas hadirnya Fahrie Alando Dirgantara, cowok tengil, periang dan berambisi yang selalu mengusik hidupnya. Mengapa tuhan mempermainkan hati keduanya??? Sehingga menuai luka baru setelah semua kenangan tentang cinta pertamanya kembali ia ingat! Mengapa tuhan merengut jiwanya disaat hati ini kembali hangat? Mengapa semuanya semakin rumit saat sang adik pergi meninggalkan dia? Mengapa tuhan mentakdirkan dua insan sahabat untuk sehidup semati?? Sebut saja gadis itu Dialeka, cinta pertama Januar Damara Argani... Penasaran?? Cuss baca aja, Cover By Nanda Puspita Sari.
JAM 3 SORE by KOKOTA_
54 parts Ongoing
JANGAN LUPA FOLLOW DAN VOTE SETELAH MEMBACA‼️ 🌥️🌥️🌥️ Jam tiga sore. Hujan turun pelan-pelan. Langit kelabu, suara kelas yang riuh, dan satu orang yang selalu duduk di belakangnya. Berisik, nyeleneh, dan nyebelin. Tapi entah kenapa Naya tak pernah terganggu sedikit pun. Naya tidak tahu kapan tepatnya Aksa mulai masuk ke pikirannya. Mungkin sejak kertas origami berbentuk kodok itu muncul atau tulisan miring Aksa yang berkata "Ini nggak bisa menggonggong, tapi bisa lompat ke hatimu." Awalnya dia mengira Aksa hanya cowok absurd yang suka gambar bebek pakai helm di dinding toilet sekolah. Tapi lama-lama... langkah kakinya jadi yang paling ia kenali. Diam-diam jadi yang paling ia tunggu. Mereka bukan kisah cinta yang gegap gempita. Tidak ada janji manis. Tidak ada gombal yang bikin meleleh, hanya obrolan aneh yang bisa membuat rindu terus bertahan. Membuat perasaan tumbuh seperti hujan-pelan, tapi pasti meresap. Kisah mereka cuma tentang momen-momen kecil yang ternyata besar. Tentang sosok yang nggak sempurna, tapi justru bikin dunia seseorang terasa lebih hidup. Tentang pertemuan yang tak disengaja, kenangan yang tak bisa hilang, dan jarak yang kadang hadir bukan karena ruang, tapi karena waktu dan keberanian yang tertunda. *********** Selamat menelusuri jejak rasa yang tak pernah benar-benar pergi. Selamat membaca-semoga kamu temukan dirimu di sela-sela kisah ini. Jangan lupa tinggalkan jejakmu-vote, komen, dan bagikan kisah ini agar rindu tak hanya menjadi milik kita ❤️ NOTE : DILARANG PLAGIAT‼️
Lembut Seperti Doa by FarelArizto
53 parts Complete Mature
> "Ini bukan tentang cinta yang penuh drama, tapi tentang tenangnya mencintai seorang perempuan yang membuat dunia serasa melambat, setiap kali ia tersenyum. Tentang lelaki biasa, yang jatuh hati bukan karena ingin memiliki, tapi karena ingin menjaga cara Tuhan menciptakan kelembutan." > Dalam buku ini, kamu akan diajak masuk ke hati yang sedang mencintai, tidak dengan gegap gempita, tapi dengan rasa yang diam-diam tumbuh, mengakar dalam, dan tidak pernah ingin pergi. > Ini kisah tentang mencintai seorang wanita yang begitu cantik dan lemah lembut- hingga dunia terasa lebih indah hanya karena ia ada. --- --- Quotes Pembuka "Cinta bukan hanya soal memiliki, tetapi tentang mendoakan dalam diam, menjaga dalam jauh, dan mencintai dalam segala bentuk keheningan." --- Dedikasi Untuk perempuan yang kusebut dalam setiap doaku, yang membuat malamku bersinar lebih lembut, dan hidupku terasa lebih utuh --- Ucapan Terima Kasih Aku ingin berterima kasih kepada Tuhan, yang menghadirkan cinta seindah ini ke dalam hidupku. Untuk perempuan yang menjadi alasan mengapa setiap kata lahir dari ketulusan: kau adalah hujan paling syahdu yang pernah aku doakan. Terima kasih juga untuk diriku sendiri, yang mau tetap percaya pada kekuatan cinta, bahkan di saat dunia terasa sunyi. Untuk kamu yang membaca buku ini - semoga hatimu merasakan hangatnya cinta yang tak harus sempurna untuk disebut abadi. --- Tentang Penulis seorang penulis yang percaya bahwa kata-kata bisa menjadi rumah bagi perasaan yang paling sunyi. Melalui setiap huruf dan kalimat, ia mencoba mengabadikan rasa rindu, bahagia, dan harapan yang seringkali sulit diucapkan. "Lembut Seperti Doa" adalah karya yang lahir dari perjalanan hatinya - sebuah surat cinta untuk seseorang yang ia kagumi dengan segenap jiwa. ---
Aksara Tak Bertuan  by cahayakamila24
25 parts Complete
Di sini, tak semua kata harus rapi, tak semua rasa harus dijelaskan. Aksara Tak Bertuan adalah kumpulan puisi yang menggambarkan segala yang terbuang, tersembunyi, dan terlupakan, dari luka yang memar, cinta yang tak pernah cukup, hingga amarah yang membakar jiwa. Di antara harapan yang terkikis, ada kejujuran yang sulit diungkapkan, korupsi yang merusak keadilan, dan sindiran tentang dunia politik yang kadang lebih mirip drama sinetron daripada kenyataan. 🎭 Dari ketidakpastian hingga kebenaran yang terlupakan, Aksara Tak Bertuan menyajikan sebuah kekacauan yang justru memberi kebebasan. Di sini, tidak ada yang terlalu lurus, tak ada yang terlalu indah, hanya kata yang menari liar, bebas dari aturan dan batas. Catatan penting: Jangan dijiplak, ya. Nanti aksaranya ngamuk, lompat dari kertas, terus nendang-nendang inspirasimu! 😜✨ Berkaryalah dengan hati, biar karyamu punya nyawa sendiri, bukan cuma bayangan dari karya orang lain. Kalau gagal? Nggak apa-apa, yang penting nggak nyontek! 💪 Disclaimer: Puisi ini random banget, tergantung isi hati, pemikiran, dan mood penulis. Jadi, kalau tiba-tiba ada puisi galau di tengah-tengah puisi yang lucu, jangan kaget! Penulisnya kadang nulis sambil merenung, kadang sambil ngemil mie instan. Hasilnya? Ya begini, aksara rasa bumbu spesial, dan ya... Kadang ada keresahan penulis soal dunia. Kadang ada tentang cinta, kadang ada tentang harga cabai naik, kadang juga ada tentang pemilu yang bikin pusing. 🤷‍♀️ Penulisnya bebas banget Kalau lagi galau, puisinya nangis. Kalau lagi lapar, puisinya ngomongin keadilan sosial buat semua perut! 🍜✊ Warning: Puisi ini isinya sangat berat, jadi yang baca jangan baperan, ya. Kalau tiba-tiba galau atau tersinggung, itu artinya puisinya kena di hati kamu. Jangan salahin penulisnya, salahin perasaanmu sendiri! 😜❤️ Apalagi kalau udah berbau agama atau politik, hati-hati kalau tiba-tiba merasa disindir. Ingat, ini puisi, bukan kode keras buat hidup kamu! 😉✨
You may also like
Slide 1 of 10
Come Back! cover
| Ulfa Eliza | •End• cover
Bidadari Dari Surga (COMPLETE) cover
Dia Dialeka [COMPLETED] cover
JAM 3 SORE cover
teman sekelas {END} cover
Lembut Seperti Doa cover
Diam cover
Aksara Tak Bertuan  cover
harapan yang pupus cover

Come Back!

50 parts Complete

Puncak kangen paling dahsyat adalah ketika dua orang tak saling menelepon tak saling sms bbm-an dan lain-lain tak saling namun diam-diam keduanya saling mendoakan. _Sujiwo Tedjo_