Like We Used To..
  • Reads 19
  • Votes 2
  • Parts 1
  • Reads 19
  • Votes 2
  • Parts 1
Ongoing, First published Oct 08, 2018
"it might look like i'm not paying attention, but trust me.. i notice EVERYTHING!"
-Naya-



"Lebih baik mematahkan hatimu dengan cara seperti ini, daripada aku harus menutupinya terus-menerus dan bersikap semuanya baik-baik saja"
-Sehun-



"It's hurt and not okay to see you like this..!"
-Chanyeol-



"Stop crying Nay, ada aku.. aku tetep ada di samping kamu!"
-Rose-



"Jangan ngelawak kamu! that's not my fault, yang namanya perasaan, siapa bisa larang?"
-Yeonwoo-




"I think it's enough Nay.. you deserve take a better life! he's a toxic, you know!"
-Baekhyun-



"Well.. mungkin masih 50:50, seenggaknya aku gak pernah niat untuk minta maaf bener-bener sama dia"
-Yeri-
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Like We Used To.. to your library and receive updates
or
#47yeonwoo
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
antagonis wife [TERBIT] cover
After Graduation cover
BABY CHANIE cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Rafa [End💗] cover
The Best Of Miracle cover
He Fell First and She Never Fell? cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
Kesayangan Bunda cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.