"kamu itu rese, so ganteng, alay, ga tau malu, so cool. Intinya saya gasu- ." Tiba-tiba ucapan Ardel tertahan oleh jari telunjuk Fadian. Mereka terdiam dan saling betatap mata seakan-akan kini mereka berada dalam suatu drama. "Terserah lo, gue ga peduli, lo mau suka atau ga atau apapun itu . Tapi yang harus lo tau gue ga akan pernah mundur." Ucap Fadian dengan nada datarnya.