Dear Imamku (Completed√)
  • Reads 603,555
  • Votes 17,363
  • Parts 58
  • Reads 603,555
  • Votes 17,363
  • Parts 58
Complete, First published Oct 10, 2018
(Judul sebelumnya Ana Uhibbuka Fillah Pak Dokter) 











●_●

Mencintai secara sepihak memang menyakitkan, tapi Allah mempunyai rencana lain. Allah mempersatukanku dengannya dengan takdir yang tak pernah kubayangkan sebelumnya.

     Aku memang memiliki raganya tapi tidak dengan hatinya, Allah memang mempersatukan aku dengannya tapi tidak dengan hati kami. 

    Hingga akhirnya kata "Ana Uhibbuka Fillah" itu terucap dari bibir indahnya. Kata terindah yang pernah kudengar dari sosok Farzan. Kata yang dapat mengalahkan seribu kata cinta.

     Allah selalu memiliki rencana indah setelah kesusahan yang kita lewati. Bersabar, tidak ada kebahagiaan yang abadi, tidak ada penderitaan yang abadi, jika Allah berkehendak, selalu ada cinta di dalamnya.

     Selasa 2 November 2018.

Np : (Teypo bertebaran,)
Budayakan add di library ya*_* 💞



●_●●_●●_●



              Soal cinta atau tidak itu tergantung hati, dan hati saya berkata iya. -Farzan Rayhaan Shakeil.
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Dear Imamku (Completed√) to your library and receive updates
or
#197pertemuan
Content Guidelines
You may also like
Aku Padamu Ya Ukhti (Selesai) by NurHanifah064
80 parts Complete
"Memalukan." ujar Azzam sinis, tatapannya datar. Asya tersentak, senyumnya memudar, ada apalagi dengan suaminya. Kenapa sikapnya selalu berubah. Apa katanya tadi 'memalukan' apa maksudnya. "Ma-maksud mas apa?" tanya Asya bingung. "Jangan pura-pura tidak tahu." sinis Azzam. Asya mengerutkan keningnya. "Asya gak ngerti, maksudnya apa. Asya buat salah lagi?" jawabnya lirih. "Kenapa kamu itu gak bisa sadar diri." ujar Azzam dengan nada dingin. Asya menunduk dalam, "Kalo mas gak bilang Asya juga gak tahu." jawab Asya, suaranya mulai bergetar. Azzam mengusap wajahnya kasar, segera ia beristigfar. Takut syetan menguasai dirinya ketika marah. Dan melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. "Tadi kamu pulang sama siapa?" tanya Azzam, matanya menyorot tajam. Asya yang melihat itu pun mulai takut. Ia lupa memberi tahu Azzam tentang itu, dan ... darimana Azzam tahu hal ini. Astagfirullah kenapa ia selalu saja ceroboh. "Gak bisa jawab, kan." sindir Azzam. Ia berjalan ke dalam kamar dan menutup pintu dengan keras. Asya segera tersadar dan menyusul langkah Azzam. "Mas Asya bisa jelasin." pekik Asya dari luar kamar, ia menggedor-gedor pintu namun tak digubris oleh Azzam. "Mas Azzam salah paham, Asya bisa jelasin. Itu semua gak kayak yang mas pikirin." ucap Asya dari luar. Hening. "Mas," panggil Asya mulai pasrah. Sepertinya Azzam benar-benar marah, ini semua karena kecerobohannya sendiri. Menyalahkan Fahmi juga bukan pembenaran, karena ia membantunya untuk menjalankan amanah. Cover by Nurhanifah
ABOUT SHANUM (End) by kentnggorengrenyah
56 parts Complete
(proses revisi) Cerita ini mengisahkan tentang kehidupan Shanum, gadis Sholehah yang amat di benci oleh keluarganya kecuali Aisha (adiknya), ia mengira sebab ia tak disukai adalah pakaiannya yang amat tertutup namun ternyata, semua itu berasal dari masa lalu Albara (ayahnya) yang menyebabkan seseorang ingin membalaskan dendam atas kematian pelitanya. terlepas dari itu semua Shanum diam diam menyukai salah satu laki laki di kampusnya yang terkenal akan ketampanan dan ke sholehannya membuat kaum hawa banyak yang tertarik. Akankah Shanum sanggup menghadapi sikap keluarganya yg tidak adil itu? Masa lalu apa yang membuat Shanum sampai dibenci seperti itu? Dan bagaimanakah kisah percintaannya dengan Adzriel? ------ hai selamat datang di ceritaku yg baru semoga kalian suka, ini murni dari pemikiran aku sendiri. jangan lupa vote nya yaa. kalau ada ketikan yg typo mohon di maafkan. kalau cerita aku ada kekurangan kalian boleh kritik kok. Syukron yg mau baca:) WARNING ⚠️ ✓ visual aku dapat dari pinterest dan hanya sebagai penghidup cerita saja jadi jangan sangkut paut kan dengan kehidupan asli visual. ✓terdapt kata kata kasar jadi mohon bijak dalam membaca. ✓seperti nya tidak akan ada revisi, saya sangat malas prend. Tapi kalo saya lagi tidak malas ya in syaa Allah direvisi, cuman kemungkinan hanya 0.1%😚 DIBUAT SEBELUM MENGENAL EBI (ejaan bahasa Indonesia) JADI mohon maaf Oh ya di dalam kisah ku tidak ada yg namanya pacaran serta alurnya yg maybe sedikit susah untuk di tebak hehe.
You may also like
Slide 1 of 10
Aku Padamu Ya Ukhti (Selesai) cover
MAFIA [NHC]  cover
Perfect Marriage Revenge cover
ABOUT SHANUM (End) cover
Rihlah Cinta Hasyra [SELESAI] cover
ATHARRAZKA 3: Zyana cover
ARAZKHA (END) cover
GAFNA cover
Istikharah Cinta (LENGKAP) ✅ cover
Bidadariku, Almaira[Selesai] cover

Aku Padamu Ya Ukhti (Selesai)

80 parts Complete

"Memalukan." ujar Azzam sinis, tatapannya datar. Asya tersentak, senyumnya memudar, ada apalagi dengan suaminya. Kenapa sikapnya selalu berubah. Apa katanya tadi 'memalukan' apa maksudnya. "Ma-maksud mas apa?" tanya Asya bingung. "Jangan pura-pura tidak tahu." sinis Azzam. Asya mengerutkan keningnya. "Asya gak ngerti, maksudnya apa. Asya buat salah lagi?" jawabnya lirih. "Kenapa kamu itu gak bisa sadar diri." ujar Azzam dengan nada dingin. Asya menunduk dalam, "Kalo mas gak bilang Asya juga gak tahu." jawab Asya, suaranya mulai bergetar. Azzam mengusap wajahnya kasar, segera ia beristigfar. Takut syetan menguasai dirinya ketika marah. Dan melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. "Tadi kamu pulang sama siapa?" tanya Azzam, matanya menyorot tajam. Asya yang melihat itu pun mulai takut. Ia lupa memberi tahu Azzam tentang itu, dan ... darimana Azzam tahu hal ini. Astagfirullah kenapa ia selalu saja ceroboh. "Gak bisa jawab, kan." sindir Azzam. Ia berjalan ke dalam kamar dan menutup pintu dengan keras. Asya segera tersadar dan menyusul langkah Azzam. "Mas Asya bisa jelasin." pekik Asya dari luar kamar, ia menggedor-gedor pintu namun tak digubris oleh Azzam. "Mas Azzam salah paham, Asya bisa jelasin. Itu semua gak kayak yang mas pikirin." ucap Asya dari luar. Hening. "Mas," panggil Asya mulai pasrah. Sepertinya Azzam benar-benar marah, ini semua karena kecerobohannya sendiri. Menyalahkan Fahmi juga bukan pembenaran, karena ia membantunya untuk menjalankan amanah. Cover by Nurhanifah