(Update setiap hari Jumat dan minggu) Bryan selalu berfikir bahwa Luna adalah hidupnya begitupun sebaliknya. Mereka bagai dua magnet yang saling tarik menarik,jika yang satu pergi maka yang satunya akan menarik kembali. Aluna. Sebuah nama yang mampu meluluhlantahkan kehidupan seorang Bryan wijaya. Apapun yang menyangkut Aluna,Bryan siap mengorbankan semuanya termasuk perasaannya sendiri. Hanya Aluna dan cukup Aluna bagi Bryan itu sudah cukup. • • • • "Yan lo gak mau gitu ngebantu anak-anak ngasih kejutan buat Luna?" "Gue takut Tuhan marah,ger" Gerry menaikan sebelah alisnya menatap bingung dengan perkataan yang baru saja di katakan oleh sang sahabat karibnya. "Gue takut saat gue liat Aluna senyum,gue semakin serakah buat milikin Aluna. Dan itu malah ngembuat Tuhan marah dan nge jauhin Aluna dari hidup gue". Sejatinya Bryan hanya ingin Aluna berada dalam pantauannya meski Bryan harus berdiri menjauh dari Aluna.