Naskah Yang Tidak Pernah Usai
72 parts Complete Ada luka yang tak pernah sembuh,
dan ada kisah yang tak pernah benar-benar berakhir.
Aku menemukan sebuah naskah tua yang penuh noda tinta dan halaman yang terlipat kusut. Tidak ada nama penulis, tidak ada penutup cerita, hanya keheningan yang terasa berat setiap kali aku menyentuhnya. Semakin aku membacanya, semakin aku merasa naskah itu seperti berbicara kepadaku, seolah setiap kata ditulis dari serpihan hidupku yang tak pernah ingin kuingat kembali.
Namun, semakin dalam aku terjerat dalam ceritanya, semakin kabur batas antara kisah yang kubaca dan kenyataan yang kujalani. Ada bayangan yang terus mengikuti, suara yang berbisik di balik sunyi, dan rahasia kelam yang ingin terkubur selamanya. Naskah itu bukan hanya cerita, tapi sebuah peringatan, atau mungkin sebuah kutukan.
Untuk menyelesaikannya, aku harus menghadapi masa lalu yang selama ini berusaha kulupakan, termasuk bagian dari diriku yang paling gelap. Tapi aku mulai sadar, tidak semua kisah diciptakan untuk ditamatkan. Beberapa cerita harus tetap tak terselesaikan, agar kita ingat bahwa akhir bukanlah selalu tentang kemenangan, melainkan tentang bertahan.
Naskah yang Tidak Pernah Terselesaikan adalah perjalanan ke dalam kegelapan hati dan pikiran, tentang bagaimana kata-kata bisa menjadi penyembuh sekaligus racun. Dan aku... adalah tokoh yang harus memutuskan, apakah aku akan menulis akhir cerita ini atau ikut terkubur bersamanya.